50 orang luka-luka saat pesawat Boeing 787 yang dioperasikan LATAM Airlines jatuh dalam penerbangan dari Sydney menuju Auckland pada Senin, 11 Maret 2024. Kabar pesawat jatuh ini dikonfirmasi langsung maskapai LATAM Airlines dan sebuah organisasi kesehatan Selandia Baru yang merawat korban luka-luka.
Pesawat naas itu mengalami guncangan hebat hingga membuat 10 penumpang dan tiga awak kabin dilarikan ke rumah sakit. LATAM Airlines adalah maskapai asal South America. Maskapai itu memastikan sedang menginvestigasi penyebab pesawat jatuh.
Total ada 263 penumpang dan sembilan awak kabin dalam burung besi tersebut. Pesawat mendarat di Bandara Auckland sesuai jadwal yakni pada Senin sore, 11 Maret 2024, waktu setempat.
Baca Juga:Polisi Ungkap Kasus Satu Keluarga Tewas Jatuh dari Apartemen Kawasan Penjaringan dengan Kondisi Tangan TerikatKematian John Barnett, Boeing Tak Banyak Berikan Respons
Juru bicara Hato Hone St John mengatakan ada satu orang mengalami luka serius, sedang lainnya mengalami luka ringan dan luka sedang-ringan. Total sekitar 50 penumpang luka ringan Boeing 787 diobati di bandara.
“Pesawat jatuh secara tiba-tiba. Maksud saya jatuh tidak seperti yang saya pernah bayangkan dengan sedikit turbulensi, di mana orang-orang sampai terlempar dari kursi mereka dan membentur langit-langit pesawat, ada pula yang terlempar ke lorong pesawat,” kata Brian Jokat, penumpang.
Dugaan sementara penyebab jatuhnya pesawat adalah perubahan lintasan pesawat yang tiba-tiba, namun ini masih belum bisa dipastikan sepenuhnya. Sejumlah ahli bidang keamanan mengatakan sebagaian besar kecelakaan pesawat disebabkan berbagai faktor yang perlu diselidiki secara menyeluruh. Sedangkan Boeing menyatakan sedang mengumpulkan informasi dan akan memberikan dukungan pada LATAM Airlines.
“Beberapa panel atap pecah karena ada penumpang yang sampai terbentur ke langit-langit pesawat dan jatuh. Ada sejumlah penumpang yang kepalanya berdarah,” kata Jokat, yang selamat dalam musibah ini.
Dia menceritakan ada beberapa penumpang pesawat itu yang bekerja sebagai dokter sehingga ikut membantu korban luka-luka dengan memperbannya dan menyangga leher korban luka parah. (*)