Penerapan Standar BBM Rendah Sulfur Kualitas Euro 4 di Indonesia Dimulai Tahun 2028, Begini Penjelasannya

Penerapan Standar BBM Rendah Sulfur Kualitas Euro 4 di Indonesia Dimulai Tahun 2028, Begini Penjelasannya
Pengisian BBM jenis RON 92 di SPBU Pertamina (Foto/Dok/Pertamina)
0 Komentar

“Selanjutnya, kami akan melakukan upgrade pada kilang TPPI di Tuban dengan kapasitas kondensat splitter sekitar 100 ribu barel per hari. Selain itu, kilang Cilacap juga akan diperluas kapasitas diesel hydrotreater-nya, begitu pula kilang Dumai,” jelasnya.

Wisnu juga menyebut bahwa peningkatan kapasitas di beberapa kilang tersebut akan menambah beban anggaran Pertamina.

“Dari estimasi awal, nilai capex atau anggaran belanja tambahan ini bisa mencapai hampir US$ 2 miliar,” katanya.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

Sebagai tambahan, Wisnu menjelaskan bahwa BBM dengan standar Euro 4 sebenarnya sudah tersedia untuk produk-produk non-subsidi yang menyasar segmen kelas menengah ke atas.

“Untuk BBM berkualitas tinggi yang tidak termasuk kategori subsidi, kami sudah menggunakan standar Euro 4. Ini berlaku untuk produk seperti Pertadex, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95, dengan kandungan sulfur dan emisi yang maksimal di bawah 50 ppm,” tutup Wisnu. (*)

0 Komentar