Penembakan Massal Buffalo, Korban Berkulit Hitam

Penembakan Massal Buffalo, Korban Berkulit Hitam
Payton Gendron ditangkap setelah menyebabkan 10 orang tewas dan 3 lainnya luka-luka..
0 Komentar

PENEMBAKAN yang terjadi di sebuah supermarket di kota Buffalo, di negara bagian New York, Amerika Serikat menyebabkan 10 orang tewas dan 3 lainnya luka-luka. Penembakan dilakukan pria kulit putih berusia sekitar 18 tahun.

Dilansir dari Aljazeera, penembakan itu adalah kekerasan bermotif rasial. Sebanyak 11 korban berkulit hitam dan dua berkulit putih.

Stephen Belongia, agen khusus yang bertanggung jawab atas kantor lapangan FBI Buffalo, mengatakan kepada wartawan bahwa penembakan itu sedang diselidiki sebagai kejahatan rasial dan kasus ekstremisme kekerasan bermotivasi rasial.

Baca Juga:Hasil Survei Indikator Politik Indonesia Sebut Warga Setuju Status Pandemi Turun Jadi EndemiKorea Utara Berlakukan Lockdown, Korban Tewas Akibat Covid-19 Melonjak Jadi 42

Joseph Gramaglia, Komisaris Polisi Buffalo, mengatakan tersangka membunuh sembilan pelanggan dan seorang pensiunan polisi yang bekerja sebagai penjaga keamanan bersenjata.

Tersangka diidentifikasi sebagai Payton Gendron, dari Conklin, sebuah komunitas negara bagian New York sekitar 320 kilometer (200 mil) tenggara Buffalo.

Saksi mata yang berada di lokasi kejadian menggambarkan penembakan tanpa pandang bulu.

Shonnell Harris, seorang manajer di Tops, mengatakan kepada Buffalo News bahwa dia mendengar sebanyak 70 suara tembakan. Dia jatuh beberapa kali saat dia berlari melewati toko ke pintu belakang.

“Dia tampak seperti di tentara,” katanya kepada surat kabar itu, menggambarkan penyerang berpakaian kamuflase.

Pensiunan petugas pemadam kebakaran Katherine Crofton, yang tinggal di dekatnya, mengatakan menyaksikan awal pertumpahan darah dari teras rumahnya.

“Saya melihatnya menembak wanita ini,” kata Crofton kepada surat kabar itu. “Dia baru saja pergi ke toko. Dan kemudian dia menembak wanita lain. Dia sedang memasukkan bahan makanan ke dalam mobilnya. Saya turun karena saya tidak tahu apakah dia akan menembak saya.”

Baca Juga:Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo Telan Kekalahan, Indonesia Tertinggal 0-2 dari IndiaPernah Duduki Posisi Puncak, Kini Tidak Berharga, Pakar: Aset Kripto Terra Luna Turun 96 Persen

Di Gedung Putih, Sekretaris Pers Karine Jean-Pierre mengatakan Presiden Joe Biden menerima kabar terbaru tentang penembakan dan penyelidikan tersebut. Biden mendoakan para korban dan keluarga mereka.

Setahun sebelum penembakan New York itu, toko King Soopers di Boulder, Colorado, juga diserang pada Maret 2021. Kejadian itu menewaskan 10 orang. (*)

0 Komentar