Peneliti Temukan Bukti Keberadaan Gua di Bulan, Lebar 45 Meter Panjang 80 Meter

Lubang di Mare Tranquillitatis, Bulan. Foto NASA/Goddard/Arizona State University
Lubang di Mare Tranquillitatis, Bulan. Foto NASA/Goddard/Arizona State University
0 Komentar

SEKELOMPOK peneliti menemukan bukti keberadaan gua di Bulan. Gua yang berada di bawah permukaan Bulan ini disebut ideal bagi manusia untuk membangun pangkalan tempat tinggal permanen di masa depan.

Gua ditemukan oleh tim ilmuwan yang dipimpin Leonardo Carrer dan Lorenzo Bruzzone dari University of Trento di Italia. Mereka menemukannya setelah meneliti lubang terdalam Bulan yang terletak di Mare Tranquillitatis, tempat di mana astronaut Apollo 11 Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat di Bulan. Dengan menganalisis data radar lubang yang dikumpulkan oleh Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA pada 2010 lalu, sebuah gua dengan lebar sekitar 45 meter dan panjang hingga 80 meter terungkap. Lokasi gua berjarak 370 kilometer timur laut dari Mare Tranquillitatis, dan berada sekitar 150 meter di bawah permukaan Bulan. “Gua Bulan telah lama menjadi misteri. Para ilmuwan telah menduga keberadaannya sejak lebih dari 50 tahun lalu. Jadi, sungguh mengejutkan saat akhirnya dapat membuktikan keberadaan saluran bawah permukaan,” kata Carrer, dikutip dari CNN.

Dengan ukuran yang setara 14 lapangan tenis, gua ini bisa menjadi tempat yang bagus untuk jadi pangkalan Bulan. “Bagaimanapun, kehidupan di Bumi bermula di gua, jadi masuk akal jika manusia bisa hidup di dalam gua Bulan,” ungkap Leonardo Carrer, Asisten Profesor dari Departemen Teknik Informasi dan Ilmu Komputer di University of Trento.

Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban

Ilmuwan menduga gua merupakan tabung lava kosong yang terbentuk melalui proses vulkanik, dengan lava mengalir di Bulan dan membentuk terowongan melalui bebatuan. Gua kemungkinan terbentuk sejak jutaan hingga miliaran tahun lalu. Gua tersebut belum dieksplorasi sepenuhnya. Para peneliti berharap radar, kamera, hingga robot dapat digunakan untuk memetakannya dalam riset lanjutan di masa depan. Gua seperti ini dapat menjadi pangkalan atau tempat perlindungan darurat di Bulan karena suhu di dalamnya relatif stabil. Astronaut secara alami akan terlindungi dari sinar kosmik yang berbahaya, radiasi Matahari, dan mikrometeorit.  “Gua adalah lingkungan unik yang melestarikan sejarah Bulan,” ujar Bruzzone. “Analisis batuan di dalam gua ini dapat memungkinkan (penemuan) baru terkait dengan evolusi Bulan… seperti garis waktu dan durasi aktivitas vulkanik Bulan serta komposisi sebenarnya dari mantel Bulan.”

0 Komentar