KELOMPOK peneliti dari China akan mengebor danau subglasial besar di bawah kedalaman es Antarktika. Proyek ini bertujuan untuk mengungkap rahasia tentang ekosistem dan kemungkinan bentuk kehidupan tumbuh subur di lingkungan sekitarnya. Para peneliti memperkirakan, danau tersebut telah tertutup selama 3 juta tahun.
Dikutip dari Gizmochina, target ekspedisi ini adalah Danau Subglasial Qilin yang diberi nama oleh Cina pada 2022. Letaknya 3.600 meter di bawah lapisan es Princess Elizabeth Land. Danau ini diperkirakan luasnya 370 kilometer persegi dan kedalaman 200 meter.
Proyek ini juga bertujuan untuk mengamati sejarah planet Bumi. Mempelajari sejarah danau dapat memberikan wawasan penting mengenai variasi iklim di masa lalu, sementara mengeksplorasi pembentukan dan interaksinya dengan lapisan es dapat memberikan informasi penting tentang evolusi lanskap es Antartika.
Baca Juga:Raharja Waluya Jati Saat Tulis Surat ke Jokowi Tahun 2014: Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998Bakso So’un dan Mie Ayam Lodaya di Bandung
Namun, memasuki lingkungan yang rentan ini mempunyai tantangan tersendiri. Institut Penelitian Polar Cina saat ini sedang berupaya mengembangkan teknologi untuk memastikan pengeboran yang bersih juga pengumpulan sampel dan pengendalian kontaminasi yang aman dan efektif.
Cina ingin mengembangkan pengetahuan baru dan pemahaman ilmiah untuk eksplorasi danau subglasial ini.
Sudah lama tertutup oleh lapisan es, danau subglasial Antarktika memiliki kondisi lingkungan bertekanan tinggi, bersuhu rendah, rendah nutrisi, dan gelap. Ini memberikan informasi unik mengenai evolusi biologis, perubahan iklim, dan evolusi lapisan es Antarktika, dikutip dari China Daily.
Pengeboran ilmiah dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mendapat sampel fisik dari danau subglasial. Sejak tahun 2012, Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia telah melakukan pengeboran dan mengambil sampel dari tiga danau subglasial lainnya di Antarktika. (*)