Pemulangan Jenazah WNI Korban Kerusuhan di Bangladesh

Kemlu RI memfasilitasi pemulangan jenazah WNI korban kerusuhan Bangladesh. (Dok. Kemlu RI)
Kemlu RI memfasilitasi pemulangan jenazah WNI korban kerusuhan Bangladesh. (Dok. Kemlu RI)
0 Komentar

KEMLU dan KBRI Dhaka telah memfasilitasi pemulangan jenazah WNI berinisial DU, korban kerusuhan di Bangladesh. Jenazah alma​rhum tiba di Tanah Air pada hari Rabu (14/08).

Jenazah tiba di Bandara Soetta dan kemudian dibawa ke rumah duka di Semarang menggunakan ambulans. Direktorat Pelindungan WNI Kemlu lalu menyerahkan jenazah kepada keluarga almarhum pada hari Kamis,(15/08). Prosesi serah terima jenazah turut dihadiri segenap jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Sebelumnya, DU, usia 50 tahun berangkat ke Bangladesh pada hari Kamis (1/08) ​untuk melakukan pertemuan bisnis. Tidak lama setelah ketibaannya, unjuk rasa yang berbuntut kericuhan terjadi di Bangladesh. Gelombang massa melakukan vandalisme hingga membakar hotel tempat tinggal DU. Akibatnya DU meninggal dunia karena menghirup terlalu banyak asap.

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

KBRI Dhaka berkoordinasi dg Kepolisian setempat dan pihak rumah sakit untuk penanganan jenazah. Duta Besar RI untuk Bangladesh Heru H. Subolo beserta jajaran staf KBRI Dhaka turut menggelar shalat jenazah berjamaah.

Kementerian Luar Negeri menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah ini dan turut mendo’akan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan.​​

Seperti diberitakan, kerusuhan yang terjadi di Bangladesh disebabkan oleh protes masyarakat yang meluas untuk mendorong PM Sheikh Hasina (76) mundur.

Peristiwa tersebut terjadi setelah berminggu-minggu protes, yang dimulai dengan damai bulan lalu saat para mahasiswa menuntut diakhirinya sistem kuota pegawai negeri sipil (PNS) yang menurut mereka menguntungkan pihak yang memiliki hubungan dengan partai Hasina, Liga Awami.

Namun, dalam perjalanannya, demonstrasi kemudian berubah menjadi tantangan yang belum pernah terjadi bagi sang perdana menteri dan partainya.

Hingga akhirnya, peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus (84) mengambil sumpah jabatan sebagai kepala pemerintahan sementara Bangladesh pada hari Kamis (8/8/2024) malam, setelah unjuk rasa mahasiswa membuat Sheikh Hasina mengundurkan diri dan kabur ke India.

Tugas utama Yunus sekarang adalah memulihkan perdamaian di Bangladesh dan mempersiapkan pemilu. (*)

0 Komentar