Pemilu 2024 Dianggap Politik Sayang Anak, Kok Bisa ?

Pemilu 2024 Dianggap Politik Sayang Anak, Kok Bisa ?
Heru Subagia
0 Komentar

Intervensi MK di dunia politik dianggap sebagai perzinaan dan dusta suatu lembaga tinggi negara bagi kedaulatan hukum dan juga supremasi terhadap pruduk hukum itu sendiri.

Konsorsium oligarki dan elite politik sudah menjadi paten budaya politik Indonesia. Antar legal dan juga dikriminalisasikan oleh rasa kemanusiaan. Kejahatan politik kolektif struktural menyebabkan lahirnya politik kekerabatan atau dinasti yang kental dan akut.

Kelompok atau konsorsium politik dan ekonomi menunjuk dan melibatkan tokoh atau kelompok menjadi proxy-nya.

Baca Juga:Cak Imin Geser AHY, Sandiaga Uno Tersingkir oleh Mahfud MD, Akhirnya Gibran Lengserkan Erick ThohirPrabowo-Gibran, Bagaimana Keputusan Mahkamah Konstitusi Gugatan Usia Capres-Cawapres Hari Ini?

Terjadinya ekosistem politik dinasti sebagai akibat rekayasa politik untuk mengelola badan atau organ organik di pemerintahan serta di sentral ekonomi.

Dinasti politik tidak berdiri otonom melainkan ekosistem politik -ekonomi yang hidup dan bertahan serta melindungi dirinya dari berbagai ancaman dan bahkan peluang yang menjebak.

Politik dinasti bisa disebutkan sebagai bagian kejahatan demokrasi akut. Pada dasarnya secara filosofis, politik dinasti menjadi bagian patologi politik yang sifatnya merusak dan bersifat parasit.

Tetapi antiklimaks dari politik dinasti ini sangat menggoda dan mengiurkan bagi oligarki dan elite politik tertentu.

Adegan drama politik dinasti dianggap bagian hasil rekayasa politik terkotor di Indonesia dan menjadi bagian sejarah kelam bagi tumbuh dan kelanjutan demokrasi di Indonesia.

Jangan banyak berdiskusi dan juga berwacana tentang demokrasi jika kelak moderasi politik berkelanjutan berbasis masyarakat sipil madani sudah ambrol dan jebol ditelan oleh kelimpahan kekuasan dan serta pengaruh dari kartel dari dinasti politik.

Penulis: Heru Subagia
Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo 2024

0 Komentar