Pemilu 2024 Dianggap Politik Sayang Anak, Kok Bisa ?

Pemilu 2024 Dianggap Politik Sayang Anak, Kok Bisa ?
Heru Subagia
0 Komentar

DI luar dugaan jika politis gaek Jusuf Kalla perhatian penuh apa yang terjadi politik Pencapresan 2024.

Tentunya ada isu dan kejadian menohok bagi Jusuf Kalla untuk lantang buka suara terkait isu politik dinasti tang sedang marak terjadi di Indonesia.

Sampai kaget ketika melihat cuplikan video yang memperlihatkan sebuah wawancara singkat dar mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla.

Baca Juga:Cak Imin Geser AHY, Sandiaga Uno Tersingkir oleh Mahfud MD, Akhirnya Gibran Lengserkan Erick ThohirPrabowo-Gibran, Bagaimana Keputusan Mahkamah Konstitusi Gugatan Usia Capres-Cawapres Hari Ini?

Jusuf Kalla ditanya respon berkaitan situasi dan kondisi Pemiku 2024. Respons jawaban Jusuf Kalla bikin tertawa dan juga prihatin.

Dikatakan jika Pilpres 2024 sebagai Pemilu sayang anak.  Ada yang tahu makna jawaban Jusuf Kalla tersebut?

Isu politik dinasti sedang marak dan pecah di telinga masyarakat luas tak terkecuali selevel Jusuf Kalla pun tertarik untuk usil berbicara politik dinasti politik menjelang Pilpres 2024.

Belum lagi masyarakat akademis dan juga mahasiswa sudah mulai turun jalan menentang lahirnya dinasti politik di Indonesia.

Padahal aneh juga, Indonesia dalam sejarah Nusantara dengan berdiri dan tenggelamnya kerajaan Nusantara sudah sangat kental dan berbaur dengan membangun kekuasaan politik berbasis dinasti politik.

Di jaman paska kemerdekaan, iklim demokrasi di Indonesia juga lebih warnai dengan istilah KKN. Bangunan struktur atau patern politik Indonesia sangat sentralistik dan menjadikan isu dinasti politik semakin diminati dan dipatenkan menjadi hak cipta politik siapa saja yang pernah menjabat kekuasaan di Indonesia.

Politik kekinian memberikan gambaran gamblang dan saat ini Rejim Jokowi sedang bermain dan menjalankan politik dinasti.

Baca Juga:Prabowo-Gibran, PAN: Tidak Ada Ketegangan, Tidak Ada PerdebatanGibran Cawapres Prabowo, Sah!

Sejarah politik selama 9 tahun Jokowi menjabat sebagai presiden 2 periode, tercium sedap jika mantan Walikota Solo ini sudah memasuki politik dinasti yang kronis.

Babak puncak mencapai akuisisi politik dinasti adalah diberikan restu bagi Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi salah satu kontestan cawapres 2024 mendampingi Prabowo Subianto.

Sebelumnya Jokowi bilang tidak akan melibatkan anak dan keluarga turun dalam politik praktis. Tetapi pada akhirnya Jokowi menyetujui anak dan menantunya yakni Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution menjadi kepala daerah.

Praktek politik dinasti Jokowi semakin kentara ketika Kaesang yang masih ingusan dan bocil diduga diperintahkan untuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia ( PSI).

0 Komentar