Pembunuh Berantai Terkenal di Pakistan, 100 Anak Laki-Laki, Korbannya Dimutilasi Jadi 100 Bagian Dimasukkan ke Larutan Asam

Pembunuh Berantai Terkenal di Pakistan, 100 Anak Laki-Laki, Korbannya Dimutilasi Jadi 100 Bagian Dimasukkan ke Larutan Asam
0 Komentar

Surat kabar itu juga mengklaim bahwa dia telah menggunakan banyak metode untuk memikat anak laki-laki yang lebih muda, tetapi metodenya yang “paling efektif” adalah menjadi sahabat pena melalui majalah anak-anak.

“Setelah mendapatkan foto teman penanya, dia akan memilih anak laki-laki yang ‘menarik’ untuk menjaga persahabatan dengan mereka. Dia akan menghabiskan ribuan rupee untuk mengirimi mereka hadiah seperti parfum, tiket, koin, dan lain lain,” tulis The Dawn.

Pelaku diketahui berasal dari keluarga kaya membuatnya sangat mudah membujuk anak-anak miskin untuk melakukan tindakan bejat.

Baca Juga:Punya Minat Ungkap Kasus Janggal, Ini 5 Film Serial Dokumenter Misteri di NetflixKampanye Pembersihan Sungai Suci Bein, Menteri India Minum Airnya dan Jatuh Sakit

Pada 1978, saat usianya 22 tahun, ayahnya membeli sebuah vila di pinggiran Lahore tempat Iqbal tinggal dan bekerja di bisnis pengecoran baja.

Jauh dari pantauan, dia mengundang banyak korbannya yang masih muda untuk tinggal bersamanya, dan meminta mereka menemaninya saat dia menjalankan bisnisnya sehari-hari.

Ketika keluarganya mempertanyakan perilakunya, dia bereaksi dengan marah dan menolak untuk membiarkan mereka mempertanyakan gaya hidupnya atau berinteraksi dengan harem remaja laki-lakinya.

Orang-orang yang mengenalnya pun merasa malu dan mencoba menutup mata gerhadap perbuatannya. Ada banyak upaya yang dilakukan oleh polisi untuk menangkapnya karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki meskipun tuduhan tidak pernah berhasil.

Keluarga Iqbal pun berencana menikahkannya dengan wanita. Namun dia selalu menolak.

Setelah menghindar selama bertahun-tahun, pada 1983, dia mengejutkan keluarganya dengan mengumumkan dirinya telah menikah. Wanita ini adalah kakak perempuan dari salah satu kekasihnya di masa kecil.

Dia melakukan ini agar sang kekasihnya, adik dari wanita itu, tidak akan pergi.

Baca Juga:Pertama Kali Sejak 14 Tahun, Panglima TNI Andika Perkasa Terima Kunjungan Panglima Militer AS Mark MilleyKPK Tegaskan Mardani Maming Diproses Hukum Tidak Terkait Jabatannya Sebagai Bendahara Umum PBNU

Reputasinya sebagai pedofil mengakibatkan dia dipukuli oleh penduduk setempat dan dia menjalani hukuman enam bulan penjara karena sodomi.

The Dawn mengklaim bahwa seiring berjalannya waktu, ia menjadi semakin lihat dan memiliki metode yang rapih untuk mendekati dan melecehkan anak-anak.

“Dia membuka toko video game — yang menjadi toko pertama di Shadbagh dengan model seperti itu — dan akan menawarkan token kepada anak laki-laki dengan harga lebih murah dan dalam beberapa kasus, gratis. Dia akan melempar uang kertas 100 rupee (Rp19 ribu) ke lantai dan mengawasi anak laki-laki yang akan mengambilnya. Kemudian dia akan mengumumkan bahwa uangnya telah dicuri dan dia harus menggeledah semua orang. ‘Pencuri’ akan ditangkap dan dibawa ke kamar yang berdekatan, di mana korban akan disodomi. Kadang-kadang uang itu akan diberikan kembali kepada anak itu sebagai sikap niat baik,” tulis The Dawn.

0 Komentar