Pembukaan Olimpiade Paris 2024 Diduga Parodikan Perjamuan Terakhir Yesus

Parodi The Last Supper atau Jamuan Terakhir di pembukaan Olimpiade Paris. (Dok. X)
Parodi The Last Supper atau Jamuan Terakhir di pembukaan Olimpiade Paris. (Dok. X)
0 Komentar

PEMBUKAAN Olimpiade Paris 2024 mendapat sorotan. Diduga salah satu penampilan di pembukaan tersebut menghina Kristen. Penghinaan yang dimaksud ketika penampil memparodikan Perjamuan Terakhir Yesus Kristus. Para penampil berpose di meja panjang dengan latar Menara Eiffel dan Sungai Seine. Di tengah meja itu terlihat seorang wanita dengan hiasan kepala perak besar menyerupai lingkaran cahaya.

Media New York Post menyebut, lingkaran cahaya itu seperti gambaran lukisan Yesus. Penampil itu terlihat tersenyum dan membentuk hati dengan tangannya.

Parodi itu kemudian ditutup dengan ratu waria Prancis, Nicky Doll, yang menjadikan tempat penampilan parodi perjamuan terakhir itu menjadi lantai dansa.

Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban

Apa yang terjadi di pembukaan Olimpiade menurut Konferensi Keuskupan Prancis sebagai olok-olok terhadap agama Kristen. “Kami berterima kasih kepada denominasi agama lain yang menyatakan solidaritas. Pagi ini kami pikir semua orang Kristen di seluruh benua terluka akibat kemarahan dan provokasi dari adegan-adegan tertentu,” ucap Keuskupan Prancis seperti dikutip Catholic News Agency.

Bos Tesla, Elon Musk, juga naik pitam atas parodi Perjamuan Terakhir di pembukaan Olimpiade. Dia menyebut aksi itu sangat tak menghargai umat Kristen.

Penyiar radio ternama AS, Clint Russel, turut memperlihatkan kemarahannya. Lewat unggahan di sosial media dia mengatakan parodi itu tindakan gila. Sedangkan seorang politikus Prancis Marion Maréchak, menegaskan parodi itu tidak mewakili rakyat Prancis secara keseluruhan. “Bagi semua umat Kristen yang menyaksikan pembukaan (Olimpiade) Paris 2024 dan merasa tersinggung oleh parodi ratu waria di Perjamuan Terakhir ini bukan Prancis, tapi provokasi kelompok minoritas kiri,” ucap Maréchak. (*)

0 Komentar