Pelajaran dari Holocaust Nazi yang Dapat Membimbing Dunia yang Kacau Balau

Pelajaran dari Holocaust Nazi yang Dapat Membimbing Dunia yang Kacau Balau
Rabi Marvin Hier adalah pendiri, CEO Simon Wiesenthal Center (SWC) dan Museum Tolerance
0 Komentar

Kembali pada tahun 1980, almarhum Pahlawan Holocaust yang selamat dan Pemburu Nazi Simon Wiesenthal menyampaikan serangkaian kuliah di Midwest. Di setiap tempat, dia ditanya—selalu oleh orang yang lebih muda: “Mungkinkah Holocaust terjadi lagi?”

Tanggapannya:

‘Ketika sebuah masyarakat menggabungkan kebencian, ditambah krisis, ditambah teknologi, segalanya mungkin terjadi… Seandainya teknologi Nazi [dekade sebelum ponsel dan media sosial] ada pada tahun 1492, tidak ada orang Yahudi yang akan bertahan di Spanyol, tidak ada Katolik di Inggris, tidak ada Protestan di Prancis.’

Beberapa tahun kemudian, diktator Irak Saddam Hussein, membunuh 5.000 orang Kurdi dengan gas – warganya sendiri dan sesama Muslim. Reaksi dunia hangat dan acuh tak acuh. Kata Tuan Wiesenthal, “Umat manusia seharusnya sudah belajar sekarang bahwa para tiran menafsirkan keheningan dunia sebagai perintah untuk berbuat lebih banyak lagi …”

Baca Juga:Masih Tentang Masalah Utang NegaraIndonesia Darurat Rezim, Butuh Revolusi Bukan Pemilu lagi

Bayangkan betapa berbedanya dunia saat ini jika Saddam diadili saat itu. Bayangkan betapa berbedanya esok hari jika pelaku kekejaman massal hari ini benar-benar dimintai pertanggungjawaban atau tidak.

Rabi Marvin Hier adalah pendiri, CEO Simon Wiesenthal Center (SWC) dan Museum Tolerance

0 Komentar