Pekerja Migran Banyuwangi yang Hilang Kontak dengan Keluarga Kembali ke Rumah Setelah 15 Tahun

Pekerja Migran Banyuwangi yang Hilang Kontak dengan Keluarga Kembali ke Rumah Setelah 15 Tahun
Sri Mariyati saat berkumpul bersama keluarganya di Banyuwangi. (Sumber: kompas.com)
0 Komentar

SRI Mariyati, 35, akhirnya kembali ke Indonesia setelah tidak ada kabar darinya selama 15 tahun setelah ia bekerja di Malaysia pada tahun 2008.

Saat itu, ia masih berusia remaja dan bertekad memperbaiki keadaan keuangan keluarganya, Sabtu (28/10).

Mariyati mengaku kehilangan kontak dengan keluarganya saat pertama kali tiba di Malaysia.

Baca Juga:Pengadilan Negeri Serang Vonis Mati 8 Warga Iran karena Pengedaran NarkobaKongkow Night Tim Pemenangan Nasional Ganjar Mahfud

Saat itu, ia mencoba beberapa kali menghubungi keluarganya melalui toko telepon terdekat, namun tidak berhasil.

Mariyati yang masih sangat muda dan naif mengalami disorientasi. Sejak itu, dia tidak pernah mendengar kabar dari keluarganya lagi.

Saat itu saya pasrah, menerima nasib saya di sini (Malaysia), kata Mariyati. Dia kemudian bekerja dengan rajin dan tekun pada majikan yang baik hati di Selangor.

“Alhamdulillah, majikan saya masih memberi saya hak untuk membuka rekening atas nama saya di Malaysia.”

Mariyati menabung sebagian besar gajinya. Dia percaya suatu hari nanti dia bisa kembali ke tanah airnya untuk bertemu keluarganya.

Dia tidak tahu bahwa itu akan memakan waktu 15 tahun. Pada tanggal 31 Juli, Desa Tegaldlimo di Banyuwangi, salah satu desa binaan yang berada di bawah naungan Migrant Care, yang dikunjungi oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan Indonesia Partnership Towards an Inclusive Society (INKLUSI).

Jani, Kepala Dusun Sumberdadi, tempat tinggal keluarga Mariyati, mengatakan salah satu warganya telah hilang di Malaysia selama lebih dari satu dekade. Terakhir, koordinasi dilakukan untuk mencari keberadaan Sri Mariyati.

Baca Juga:Target Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid Bilang IniMenangkan Ganjar-Mahfud di Jawa Barat, Heru Subagia Bakal Berikan Energi Nuklir Bagi Para Relawan

Koordinator Migrant Care Banyuwangi Uut Rochimatin mengatakan, identitas lengkap Sri Mariyati baru diketahui pada 1 Oktober.

“Selanjutnya kami berkoordinasi dengan pihak Malaysia, dan akhirnya dia bisa pulang,” kata Uut.

Namun Mariyati hanya bisa bertahan selama sebulan karena kontraknya masih tersisa dua tahun.

Kakak laki-laki Mariyati, Nuryanto, 37, mengaku bersyukur karena bisa mengetahui adiknya baik-baik saja.

“Alhamdulillah kita bisa bertemu lagi. Kata-kata tidak bisa mengungkapkan betapa bahagianya kami,” kata Nuryanto.

Nuryanto berharap jika adiknya sudah menyelesaikan sisa kontraknya, dia bisa kembali menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya.

“Kami mengkhawatirkannya setiap hari. Tapi kami hanya bisa pasrah pada kehendak Tuhan,” kata Nuryanto. (*)

0 Komentar