Pecahnya Rekor 42 Tahun

Pecahnya Rekor 42 Tahun
Agus Liwulanga
0 Komentar

REKOR yang tertahan selama 42 tahun sejak 19 Oktober 1980, akhirnya “pecah”. Skornya juga sama: 2-1. Perjuangan luar biasa Fachruddin Aryanto dan kawan-kawan menaklukkan Kuwait (2-1) di kandangnya sendiri, sangat membanggakan rakyat Indonesia.

Jika 42 tahun lalu kemenangan itu terjadi di Kuala Lumpur, kemarin (8/6) justru terjadi di Kuwait City.

Di stadion megah kebanggaan rakyat Kuwait yang mulai dibangun pada 2 Juni 2006. Stadion Internasional Jaber Al Ahmad.

Baca Juga:Refleksi Sejarah: Polemik Keraton CirebonWarning Untuk Elite Politik PDIP , Elektabilitas Ganjar Sudah Menumbangkan Prabowo Subianto

Gol dari Mark Klok dan Rahmat Irianto benar-benar membius lebih dari 200 juta rakyat Indonesia yang menyaksikannya langsung di layar televisi. Racikan taktik Shin Tae-yong kali ini menghasilkan kemenangan penting yang ditunggu-tunggu.

Kuwait bukanlah tim sembarangan. Salah-satu yang terbaik di Asia. Bukan hanya karena mereka pernah juara Piala Asia (1980) dan lolos ke Piala Dunia 1982, tapi Kuwait memang “raja” di Teluk Persia (10 kali juara Piala Teluk).

Peringkat Kuwait saat ini (146) tidak sepenuhnya karena prestasi. Namun lebih banyak diakibatkan sanksi FIFA larangan bermain di ajang internasional selama dua tahun (2015-2017) karena adanya “intervensi” pemerintah.

Pertanyaan menarik bagi kita hari ini adalah:

Siapa tokoh utama dibalik kemenangan hebat Indonesia (2-1) atas Kuwait? Jawabannya jelas: Iwan Bule..!. Sejak memimpin PSSI pada 2 November 2019, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, menorehkan prestasi cemerlang.

PSSI

SearchPecahnya Rekor 42 TahunPecahnya Rekor 42 TahunTIMNAS SENIOR 09 June 2022, 9.29 AMPenulis: Agus Liwulanga wartawan senior dan pengamat sepak bola

Rekor yang tertahan selama 42 tahun sejak 19 Oktober 1980, akhirnya “pecah”. Skornya juga sama: 2-1. Perjuangan luar biasa Fachruddin Aryanto dan kawan-kawan menaklukkan Kuwait (2-1) di kandangnya sendiri, sangat membanggakan rakyat Indonesia.

Jika 42 tahun lalu kemenangan itu terjadi di Kuala Lumpur, kemarin (8/6) justru terjadi di Kuwait City.

Baca Juga:Saat Meliput 3 Orang Jatuh dari Jembatan Cimandiri, Wartawan Jurnal Sukabumi Jadi Korban Penganiayaan di PalabuhanratuMenulis Ulang Pemberontakan Cirebon Tahun 1818 Versi Van der Kemp

Di stadion megah kebanggaan rakyat Kuwait yang mulai dibangun pada 2 Juni 2006. Stadion Internasional Jaber Al Ahmad.

Gol dari Mark Klok dan Rahmat Irianto benar-benar membius lebih dari 200 juta rakyat Indonesia yang menyaksikannya langsung di layar televisi. Racikan taktik Shin Tae-yong kali ini menghasilkan kemenangan penting yang ditunggu-tunggu.

Kuwait bukanlah tim sembarangan. Salah-satu yang terbaik di Asia. Bukan hanya karena mereka pernah juara Piala Asia (1980) dan lolos ke Piala Dunia 1982, tapi Kuwait memang “raja” di Teluk Persia (10 kali juara Piala Teluk).

0 Komentar