Partai Komunis China Pecat Mantan Menteri Pertahanan Li Shangfu dan Wei Fenghe

Partai Komunis China Pecat Mantan Menteri Pertahanan Li Shangfu dan Wei Fenghe
Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Berita Xinhua China ini, Presiden China dan pemimpin partai Xi Jinping menyampaikan pidato pada upacara peringatan seratus tahun Partai Komunis yang berkuasa di Beijing, China, Kamis, 1 Juli 2021. (AP)
0 Komentar

PARTAI Komunis China (PLA) memecat mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Li Shangfu dan pendahulunya Wei Fenghe. Laporan kantor berita Xinhua menyebut keduanya melakukan pelanggaran disiplin yang serius karena korupsi.

Li diduga menerima “uang dalam jumlah besar”. Ia pun kemudian menyuap orang lain. 

“Sebuah penyelidikan menemukan bahwa ia tidak memenuhi tanggung jawab politik dan mencari keuntungan pribadi untuk dirinya sendiri dan orang lain”, kata laporan itu, mengutip Komite Sentral Partai Komunis yang memerintahkan penyelidikan, dikutip Jumat (28/6/2024).

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

“Sebagai kader senior partai dan tentara, Li Shangfu mengkhianati misi awalnya … mengkhianati kepercayaan Komite Sentral Partai dan Komisi Militer Pusat … dan menyebabkan kerusakan besar pada tujuan partai dan pertahanan nasional,” tulis laporan itu. 

Mengutip Reuters, Li sebenarnya sudah diselidiki karena dugaan korupsi dalam pengadaan militer sejak tahun lalu. Ia secara misterius digulingkan sebagai menteri pertahanan tanpa penjelasan pada Oktober, hanya tujuh bulan setelah memangku jabatan tersebut.

Ini adalah pertama kalinya China secara eksplisit mengonfirmasi bahwa Li tengah diselidiki. Termasuk rincian tentang sifat kejahatannya. 

Sementara itu, Wei, pendahulu Li, telah menghilang dari pandangan publik sejak ia digantikan Maret lalu selama perombakan Kabinet. Ia menjabat sebagai menteri pertahanan dari tahun 2018 hingga 2023 dan kepala Pasukan Roket strategis PLA dari tahun 2015 hingga 2017.

Presiden Xi Jinping, yang juga panglima tertinggi militer, menunjuk kepala dan komisaris politik baru untuk Pasukan Roket Juli lalu. Ia melakukan perombakan besar-besaran ke unit yang mengawasi rudal konvensional dan nuklir China.

Dalam laporan Xinhua, Wei disebut telah menerima sejumlah besar uang dan barang berharga dalam bentuk suap. Ia membantu orang lain mendapatkan keuntungan yang tidak pantas dalam pengaturan personel.

“Tindakannya sangat serius sifatnya, dengan dampak yang sangat merugikan dan kerugian yang luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga:Persidangan Taipan Media Hong Kong Atas Tuduhan ‘Konspirasi Publikasi Hasutan’ Makan Waktu LamaDirektur Al Jazeera Salah Negm: Kerugian yang Kami Alami karena Penghentian Siaran Dibawa ke Jalur Hukum

“Li dan Wei juga ditemukan melakukan pelanggaran lain yang tidak disebutkan,” kata laporan tersebut tanpa merinci lebih lanjut.

Di sisi lain, keanggotaannya Li di badan legislatif nasional juga dicabut setelah dikeluarkan dari Komisi Militer Pusat, badan militer tertinggi China , awal tahun ini. Wei juga dikeluarkan dari badan legislatif.

0 Komentar