Pakar: Megaproyek IKN Hanya Untungkan Pejabat dan Pengusaha Besar

Pakar: Megaproyek IKN Hanya Untungkan Pejabat dan Pengusaha Besar
0 Komentar

PEMBANGUNAN Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim) ditaksir akan menghabiskan dana hingga Rp500 triliun lebih. Artinya, dibutuhkan kapital atau modal besar untuk proyek jangka panjang yang diprediksi selesai pada tahun 2040 hingga 2045 itu.

Lantas muncul pertanyaan dari Direktur Eksekutif Pamong Institute, Wahyudi Almaroky tentang siapa pihak yang akan banyak menikmati dan memanfaatkan IKN.

Pertanyaan tersebut disampaikan Wahyudi dalam kanal YouTube Refly Harun Channel berjudul “Megaproyek IKN dan Tunda Pemilu, Apa Hubungannya? Ini Jawabannya!”, Selasa (15/3). 

https://www.youtube.com/watch?v=MGVgfD5RwA8

Baca Juga:Cegah Logo Halal Jadi Polemik, Pimpinan DPR Minta Komisi VIII Monitoring Secara IntensifKudeta Buyut Urang di Kasultanan Cirebon

“Tentu para pejabat besar, presiden, wapres, menteri, dan para pejabat besar yang akan menggunakan fasilitas-fasilitas itu. Tentu juga pengusaha-pengusaha besar yang membangun fasilitas-fasilitas itu,” kata Wahyudi.

Wahyudi mengatakan, pengusaha kecil apalagi rakyat kecil tidak akan menikmati pembangunan IKN di Penajam Paser Utara Kaltim tersebut. Karenanya, kelompok tersebut tidak terlalu ngotot untuk membangun IKN.

“Kalau kita urut, yang ngotot itu hanya pengusaha-pengusaha besar, pejabat-pejabat besar atau para pemimpin-pemimpin besar yang akan menikmatinya,” cetusnya.

Selain itu, Wahyudi juga menilai ada korelasi kuat antara pembangunan megaproyek jangka panjang tersebut dengan wacana penundaan Pemilu 2024 yang belakangan menimbulkan kegaduhan. Alasannya, karena proyek IKN tidak bisa dihindari dari kepentingan-kepentingan politisi maupun oligarki yang besar.

“Jadi, kalau kita urut siapa kira-kira yang paling berkepentingan di situ? Tadi saya katakan orang-orang besar, baik besar kekuasaannya maupun besar modalnya,” tandasnya. (*)

0 Komentar