Pabrik Susu Ikan Eksisting di Indonesia Produksi 30 Ton Hidrolisat Protein Susu Ikan

Bupati Indramayu Hj Nina Agustina (paling kanan) didampingi Menkop dan UKM Teten Masduki (kedua dari kanan), a
Bupati Indramayu Hj Nina Agustina (paling kanan) didampingi Menkop dan UKM Teten Masduki (kedua dari kanan), ada juga CEO PT Berikan Teknologi Indonesia Yogi Aribawa Krisna, dan lainnya saat acara Talkshow (Protein Talk) Merdeka Protein dan Peluncuran Susu Ikan di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023). Foto: humas Kemenkop dan UKM
0 Komentar

PEMERINTAH tengah melakukan kajian terkait penggunaan susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi dalam program Makan Bergizi dan Susu Gratis andalan presiden terpilih Prabowo Subianto. Sebab, stok susu sapi di Indonesia tak mampu memenuhi kebutuhan program ambisius yang akan menyasar 82,9 juta orang meliputi anak sekolah hingga ibu hamil tersebut.

Menanggapi hal ini, CEO PT Berikan Teknologi Indonesia, Yogi Aribawa Krisna menuturkan pabrik susu ikan yang eksisting di RI saat ini baru dapat memproduksi 30 ton Hidrolisat Protein Susu Ikan (HPI) atau bahan baku susu ikan.

Sebanyak 30 ton HPI ini akan menghasilkan sebanyak 3,5 juta botol susu ikan. Jika dihitung untuk pemenuhan susu dalam program Makan Bergizi dan Susu Gratis, sebanyak 3,5 juta botol susu ikan tersebut hanya dapat 167.000 anak setiap bulannya, dan hanya memenuhi kebutuhan program ini untuk satu Kabupaten di Indramayu saja.

Baca Juga:Selamat Hari Radio Republik IndonesiaUMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke Indonesia

“Untuk saat ini memang produksi yang cukup besar ada di Indramayu, kapasitasnya 30 ton dalam bentuk bahan aktif, jadi kalau dikonversi ke minuman ready to drink itu 3,5 juta botol sebulan. Itu memang untuk coveragenya 167 ribu anak, jadi kalau dikalkulasi baru cukup di satu kabupaten di Indramayu,” kata Yogi dalam diskusi mengenai susu ikan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa (17/9).Hanya saja, Yogi memastikan ketika pemerintah akan melibatkan susu ikan dalam program tersebut, maka industri siap untuk menduplikasi jumlah produksi susu ikan setiap tahunnya.

Sebab, dengan masuknya susu ikan ke dalam program ambisius Prabowo tersebut, maka pihaknya mendapat kepastian off taker yang akan menyerap hasil produksi industri.“Ketika misal ada komitmen market dari pemerintah kita di industri akan segera menyiapkan industri untuk mensuplai nya, (tapi) sekarang gambarannya kita di Indramayu siap untuk mensuplai 170 ribu anak SD setiap bulan,” terangnya.

Sebelumnya, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), Budi Sulistyo, menuturkan KKP kini tengah menggenjot produksi susu ikan di Pantai Utara (Pantura) dan Papua.Budi bilang, baik Pantura maupun Papua, memiliki bahan baku ikan yang melimpah. Sehingga, menurut dia banyak calon pelaku usaha yang berminat untuk membuka pabrik susu di daerah tersebut. (*)

0 Komentar