Operasi CIA Masa Donald Trump: Targetkan Opini Publik di China, Asia Tenggara, Afrika, dan Pasifik Selatan

Operasi CIA Masa Donald Trump: Targetkan Opini Publik di China, Asia Tenggara, Afrika, dan Pasifik Selatan
Donald Trump (Getty Images)
0 Komentar

MANTAN Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, selama menjabat, pernah memberikan izin kepada Badan Intelijen Pusat (CIA) untuk meluncurkan operasi “menyerang” pemerintah China. Hal ini bahkan dilakukan melalui kampanye rahasia di media sosial.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (15/3) Operasi itu bertujuan mengubah opini publik China terhadap pemerintahan mereka.

Informasi tersebut diungkapkan oleh sejumlah mantan pejabat AS yang mengetahui langsung operasi CIA yang bersifat sangat rahasia tersebut.

Baca Juga:Fakta Perilaku Aneh Lain di Kasus Ibu Tusuk Anak, Tersangka Kerap Mengaku Nabi dan Anak Dianggap DajjalPolitikus PAN Heru Subagia: TikTokers Wajib Dikenakan Pajak Besarannya Sejajar dengan Pengusaha Offline

Disebutkan bahwa operasi itu dimulai tahun 2019 lalu, atau saat dua tahun masa jabatan Trump.

Informasi soal operasi rahasia ini belum pernah dilaporkan ke publik sebelumnya.

Tiga mantan pejabat AS, yang tidak disebut namanya itu, menuturkan kepada Reuters bahwa CIA membentuk tim kecil beranggotakan para agen yang menggunakan identitas palsu di internet untuk menyebarkan narasi negatif soal pemerintahan Presiden China Xi Jinping.

Tim CIA itu, menurut para pejabat AS tersebut, juga membocorkan informasi intelijen yang merendahkan Beijing kepada outlet berita luar negeri.

Selama satu dekade terakhir, China secara cepat memperluas jejak globalnya, menjalin pakta militer, kesepakatan perdagangan, dan kemitraan bisnis dengan negara-negara berkembang.

Dalam tugasnya, seperti dilaporkan sumber pejabat AS yang dikutip Reuters, tim CIA itu mempromosikan tuduhan-tuduhan yang menyebut para anggota Partai Komunis yang berkuasa di China telah menyembunyikan uang haram di luar negeri.

Mereka juga melontarkan tuduhan yang mengecam Inisiatif Sabuk dan Jalan China, yang menyediakan pembiayaan untuk proyek infrastruktur di negara-negara berkembang, sebagai korup dan boros.

Baca Juga:Terungkap Modus 15 Tersangka Pungli Rutan KPKPolisi Korea Selatan Ungkap Penggerebekan Kantor Pusat Korea Aerospace Industries, Terkait 2 WNI Dituduh Bocorkan Teknologi Proyek Jet Tempur KF-21

Meskipun para pejabat AS itu menolak untuk memberikan rincian spesifik soal operasi itu, namun mereka mengklaim bahwa narasi menghina yang disebarkan itu didasarkan pada fakta kendati dirilis secara diam-diam oleh para agen intelijen dengan kedok palsu.

Upaya semacam itu, menurut dua sumber pejabat AS yang dikutip Reuters, dimaksudkan untuk menimbulkan paranoia di kalangan pemimpin tinggi China sehingga memaksa pemerintah Beijing mengerahkan sumber daya untuk memburu penyusupan ke dalam internet yang dikontrol ketat di negara tersebut.

Juru bicara CIA, Chelsea Robinson, menolak untuk berkomentar soal keberadaan operasi rahasia pada era Trump tersebut. Belum ada komentar dari Trump soal laporan ini.

0 Komentar