One Way Tol Kalikangkung hingga Tol Cipali, Kendaraan dari Jakarta Menuju Cirebon Lintasi Jalur Pantura

Ilustrasi - Lalu lintas Jakarta - Cirebon dialihkan lewat jalur Pantura selama pemberlakuan sistem one way di
Ilustrasi - Lalu lintas Jakarta - Cirebon dialihkan lewat jalur Pantura selama pemberlakuan sistem one way di Tol Trans Jawa Batang-Cikampek mulai Sabtu 13 April 2024. (Antara)
0 Komentar

PETUGAS mengalihkan kendaraan dari Jakarta menuju Cirebon melintasi ke jalur Pantura menyusul diterapkannya kebijakan one way dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang sampai KM 72 Cikopo di ujung Tol Cipali.

Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani, dalam keterangannya di Purwakarta, Sabtu mengatakan bahwa PT Jasa Marga mendukung diskresi kepolisian untuk memberlakukan rekayasa lalu lintas one way pada arus balik lebaran di Jalan Tol Trans Jawa dari Semarang sampai Cikampek.

Rekayasa lalu lintas one way itu diberlakukan pada Sabtu sejak pukul 15.00 WIB.

Baca Juga:Analisa Pengamat Transportasi: Kecelakaan Tol Japek KM58 Belum Tentu Penerapan ContraflowKoalisi Masyarakat Sipil Adukan Presiden Jokowi ke Ombudsman Terkait Dugaan Maladministrasi Pilpres 2024

Dengan berakhirnya titik one way di KM 72, maka pengguna jalan dari Jakarta yang menuju arah Cirebon melintasi Jalan Tol Cipali/Jalan Tol Trans Jawa akan dialihkan akses keluar Gerbang Tol Cikampek KM 72 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Kemudian pengendara melanjutkan perjalanannya melalui jalur Pantura. Sedangkan untuk rute pengguna jalan dari arah Jakarta menuju arah Bandung masih berlaku normal.

Ia menyampaikan bahwa diberlakukannya rekayasa lalu lintas one way itu berdasarkan dengan indikator volume lalu lintas dari traffic counting di sepanjang KM 414 Jalan Tol Batang-Semarang sampai KM 190 Jalan Tol Palikanci yang dipantau selama tiga jam berturut-turut dan jumlah volume lalu lintas di periode tersebut tercatat di atas indikator.

“Mengingat pada arus mudik kemarin juga telah diberlakukan sejumlah rekayasa lalu lintas, untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas pada arus balik ini kami terus berkolaborasi dengan pihak kepolisian, Kemenko PMK, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian PUPR dalam pemantauan indikator volume lalu lintas jalan tol melalui traffic counting yang menjadi rekomendasi pemberlakuan skenario rekayasa lalu lintas yang diperlukan,” kata Faiza dikutip Antara. (*)

0 Komentar