'Nostradamus Baru' asal India Bilang 29 Juni 2024 Kiamat, Rangkaian Ramalan Kiamat yang Tidak Terbukti

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

Ronald Weinland: kiamat akan terjadi pada 29 September 2011

Pendiri ‘Gereja Allah Mempersiapkan Kerajaan Allah’ Ronald Weinland menyatakan Yesus akan kembali pada 29 September 2011. Kembalinya Yesus disebutnya merupakan akhir dari dunia. Setelah nubuatnya gagal terwujud, dia mengubah prediksi kiamat terjadi pada 27 Mei 2012. Setelah ramalannya meleset dua kali, pada 2018 dia kembali memprediksikan bahwa Kedatangan Kedua Yesus Kristus akan terjadi pada 9 Juni 2019.

Kiamat akan meletus antara Agustus sampai Oktober 2011 gara-gara komet lewat

Selain ramalan Camping dan Weindand, dunia juga diramalkan kiamat pada 2011, tepatnya akan terjadi antara Agustus hingga Oktober. Ramalan tersebut didasarkan adanya fenomena antariksa. Sebuah komet bernama Elenin diprediksi bakal melintas secara langsung antara bumi dan matahari.

Hal ini diklaim menyebabkan gangguan pada kerak bumi, menyebabkan gempa bumi besar dan gelombang pasang. Ada pula yang menyebut Elenin akan menabrak bumi pada 16 Oktober 2011. Antariksawan membantah ramalan tersebut dan terbukti memang tidak benar.

José Luis de Jesús

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

Pemimpin kultus José Luis de Jesús meramalkan bahwa pemerintah dan ekonomi dunia akan gagal bekerja pada 30 Juni 2012 karena hari kiamat akan datang. Dia dan para pengikutnya mengklaim akan mengalami transformasi yang akan memungkinkan mereka terbang dan erjalan menembus tembok menghindari kiamat.

Ramalan suku Maya, kiamat terjadi pada 21 Desember 2012

Prediksi ini datang dari suku Maya, di mana pada 13 b’ak’tun atau 21 Desember 2012 dunia akan berakhir. Beredar informasi bahwa bumi akan hancur oleh asteroid Nibiru atau benda langit lainnya; sebuah invasi alien; atau sebuah supernova. Namun, NASA, bersama dengan ahli arkeolog, menyatakan bahwa tidak satu pun dari peristiwa itu akan terjadi.

Usut punya usut, ternyata masyarakat dunia salah mengartikan maksud dari berakhirnya dunia menurut orang Maya. Adapun kiamat yang dimaksud suku Maya adalah berakhinya kalender Long Count pada 13 b’ak’tun tersebut. Para cendekiawan Maya juga menyatakan tak ada dalam sejarah kebudayaan mereka tentang ramalan terjadinya bencana besar pada waktu tersebut.

0 Komentar