Nasib 9 Negara Ini Bisa Bangkrut Seperti Sri Lanka

Nasib 9 Negara Ini Bisa Bangkrut Seperti Sri Lanka
Warga Sri Lanka kehabisan bahan bakar. (AP Photo/Eranga Jayawardena, File)
0 Komentar

Pemerintahan Biden membekukan US$ 7 miliar cadangan mata uang asing Afghanistan yang disimpan di Amerika Serikat. Sekitar setengah dari 39 juta penduduk negara itu menghadapi tingkat kerawanan pangan yang mengancam jiwa dan sebagian besar pegawai negeri, termasuk dokter, perawat, dan guru, tidak dibayar selama berbulan-bulan.

Derita Afghanistan tak berheti sampai di situ, sebuah gempa bumi baru-baru ini menewaskan lebih dari 1.000 orang.

Argentina

Sekitar empat dari 10 orang Argentina miskin dan bank sentralnya kehabisan cadangan devisa karena mata uangnya melemah. Inflasi diperkirakan akan melebihi 70% tahun ini.

Baca Juga:Mungkinkah Moskow Rebut Kembali Alaska dari Washington DC?China Deteksi Kasus Infeksi Covid-19 Subvarian Baru Omicron BA.5.2.1

Jutaan orang Argentina bertahan hidup sebagian besar berkat dapur umum dan program kesejahteraan negara. Banyak di antaranya disalurkan melalui gerakan sosial yang kuat secara politik terkait dengan partai yang berkuasa.

Kesepakatan baru-baru ini dengan IMF untuk merestrukturisasi utang senilai US$ 44 miliar pun mendapat kritikan yang dinilai akan menghambat pemulihan.

Mesir

Tingkat inflasi Mesir melonjak hampir 15% pada April, menyebabkan kemiskinan bagi hampir sepertiga dari 103 juta penduduknya. Mereka sudah menderita dari program reformasi ambisius yang mencakup langkah-langkah penghematan menyakitkan seperti floating mata uang nasional dan pemotongan subsidi untuk bahan bakar, air, dan listrik.

Bank sentral menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi dan mendevaluasi mata uang, menambah kesulitan dalam membayar utang luar negeri Mesir yang cukup besar. Cadangan devisa bersih Mesir pun telah.

Tetangganya, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab telah menjanjikan US$ 22 miliar dalam bentuk deposito dan investasi langsung sebagai bantuan.

Laos

Laos yang kecil dan terkurung daratan adalah salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat sebelum pandemi melanda. Namun, tingkat utangnya telah melonjak dan seperti Sri Lanka.

Itu menjadi masalah mendesak mengingat keuangan pemerintah negara yang lemah. Cadangan devisanya sama dengan kurang dari dua bulan impor, kata Bank Dunia.

Baca Juga:Wali Songo Miliki Garis Keturunan Putri Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi WasallamSempat Pelonggaran Kewajiban Penggunaan Masker, Jokowi Kini Ingatkan Pakai Masker Lagi di Dalam dan Luar Ruangan

Depresiasi 30% dalam mata uang Laos, kip, telah memperburuk kesengsaraan itu. Kenaikan harga dan hilangnya pekerjaan karena pandemi mengancam akan memperburuk kemiskinan.

Lebanon

Lebanon nyaris senasib dengan Sri Lanka, mulai dari keruntuhan mata uang, kekurangan uang, tingkat inflasi yang mendekik, kelaparan yang meningkat, antrean yang mengular untuk bahan bakar, dan kelas menengah yang hancur. Negara ini juga mengalami perang saudara yang panjang sehingga pemulihannya terhambat oleh disfungsi pemerintah dan serangan teror.

0 Komentar