Napak Tilas Jalur Rempah Cirebon

delik rempah Lie ce kuang di jalan Winaon 28 Kota Cirebon
delik rempah Lie ce kuang di jalan Winaon 28 Kota Cirebon
0 Komentar

REMPAH-rempah khas nusantara dikenal karena kelezatan dan manfaatnya. Selain bisa digunakan untuk campuran masakan, rempah juga baik untuk menunjang kesehatan. Kesehatan bisa didapat dengan membuatnya menjadi ramuan tradisional dari rempah-rempah khas nusantara.

Demikian perbincangan delik saat menyambangi usaha racikan rempah Lie ce kuang di jalan Winaon 28 Kota Cirebon. Menurutnya, tidak hanya satu jenis rempah, ramuan tradisional dari rempah-rempah khas Indonesia bisa menggabungkan lebih dari satu jenis. 

“Racikan rempah sangat aman dikonsumsi dan kerap diandalkan untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Termasuk menguatkan daya tahan tubuh untuk menghindarkan dari infeksi virus dan bakteri,” ungkapnya, Kamis (8/7).

Baca Juga:Kebakaran Kompleks Pertokoan Eks Hasil Pasar Raya 1 Salatiga Diduga Korsleting, 4 Kios di Blok A24-A27 LudesBPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan Nilainya

Ramuan tradisional dari rempah-rempah khas nusantara beragam sekali rasanya. Ada yang memiliki rasa manis, asam, pahit, bahkan hambar. Kesemuanya tidak perlu diragukan lagi manfaatnya.

Rempah-rempah pernah menjadi daya tarik yang mampu mengubah sejarah dunia. Karena rempah, terjadi pelayaran niaga lintas dunia di mana kapal-kapal pelaut Arab, Cina, Eropa, dan bangsa lainnya untuk menelusuri Nusantara.  

Singgih Tri Sulistiyono (dalam Zuhdi (ed.) 1996: 116-118) menyebut Tomé Pires, penjelajah  Portugis, menuliskan bagaimana ramainya perdagangan di kawasan Asia pada paruh pertama abad  ke-16. Berawal dari Malaka, ia menuju Lampung, Banten, dan kota-kota pelabuhan lainnya, salah satunya Cirebon.

Pires menyebut Cirebon merupakan pelabuhan yang bagus dan ramai dengan banyak kapal berlabuh, di antaranya tiga atau empat jung dan beberapa lancana. Pada masanya, kapal jung dan lancana merupakan jenis kapal besar.  

Saat itu, Cirebon sudah menjadi salah satu bandar niaga internasional yang menyalurkan  komoditas rempah-rempah berupa lada dari pedalaman Jawa Barat menuju Eropa, melalui Malaka (Lombard, 2008).

Cirebon dikelilingi wilayah geografis yang subur. J.A. van der Chijs dalam Inventaris van’ s Lands Archief te Batavia, 1602-1816, mencatat dalam Res.26/1211166 bahwa terdapat perkebunan lada di Sukapura (kini wilayah Kejaksan) (Leirissa dalam Zuhdi (ed.) 1996: 81).  

Hasil rempah-rempah ini mampu membuat Cirebon berniaga dengan daerah lain semisal  dengan Tiku, Sumatra Barat. Dari Dagh-Register 28 Maret 1633, disebutkan bahwa di Tiku terdapat dua buah perahu dari Cirebon yang membawa lebih kurang 1000/5000 pikul lada.

0 Komentar