Nama Alat Kelamin Pria Indonesia yang Mendunia, dari Perusahaan Jerman Kontool hingga Wisata di Pantai Cikepuh

TANGKAPAN LAYAR : Foto Karang kontol yang di unggah salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) K
TANGKAPAN LAYAR : Foto Karang kontol yang di unggah salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi dengan nama Arjuna Pertiga.(foto : Arjuna Pertiga)
0 Komentar

Tak hanya itu, dalam postingannya perusahaan itu juga mengungkapkan akan mengganti nama aplikasi mereka jika hadir di pasar Indonesia.

“Ketika kami datang pada pasar Indonesia. Kami pikir kami harus menemukan nama baru. Tapi pertama-pertama kami akan menaklukkan pasar Jerman. Salam untuk Indonesia dari Berlin,” tulis aplikasi Kontool.

Kota Cirebon juga memiliki situs yang bentuknya terbilang unik, yakni batu lingga atau orang setempat menyebutnya Watu Celek, tinggi batu tersebut sekitar 50 sentimeter. 

Baca Juga:Ibu Kandung Pegi Setiawan Tolak Jalani Pemeriksaan Psikologi, Ini Alasan Kuasa HukumSurvey ARFI Institut Ungkap Hasil Elektabilitas Calon Wali Kota Cirebon: Eti Herawati di Urutan Ketiga

Watu Celek ini berada di samping makam Datuk Pardun. Situs ini dinamai Watu Celek karena watu atau batu tersebut menyerupai celek atau alat kelamin laki-laki yang sudah disunat.

Dikutip dari laman Pemerintah Kota Cirebon, cirebonkota.go.id, situs Watu Celek ini berada di kawasan pedagang kaki lima (PKL) Jl. Siliwangi, tepatnya di depan Pasar Kramat, Kota Cirebon.

Konon, karena bentuk yang unik, banyak orang melihat batu tersebut sekaligus berziarah ke makam Datuk Pardun. Wisatawan yang datang berasal dari berbagai daerah, seperti Majalengka, Kuningan, hingga Bandung.

Keberadaan situs tersebut memang dikaitkan dengan beberapa tokoh sejarah seperti Ki Datuk Pardun, hingga Syekh Siti Jenar dan Sunan Gunung Jati.

Legenda urban setempat mengabarkan bahwa asal usul Watu Celek dibuat oleh seorang seniman Cirebon berdarah keraton, Aria Wira Celek. Namun, Watu Celek tidak lantas diletakkan begitu saja di samping makam Datuk Pardun. Watu Celek diletakkan di lokasi tersebut setelah beberapa ratus tahun meninggalnya Datuk Pardun, yang konon merupakan murid Syekh Siti Jenar.

Watu Celek diletakkan di samping makam Datuk Pardun bukan tanpa alasan. Peletakan Watu Celek di samping makam Datuk Pardun sebagai bentuk sindiran kepada sosok Datuk Pardun. Ia dikenal sebagai orang yang bernafsu melakukan pembangkangan terhadap Kesultanan Cirebon. Pendapat lain menyebutkan bahwa batu kelamin laki-laki itu diletakkan di samping makam Datuk Pardun sebagai wujud ekspresi seni.

Ada saja yang percaya bahwa Situs Watu Celek Cirebon dapat mempermudah seseorang memiliki keturunan, mereka biasanya berdoa di situ. (*)

0 Komentar