Mulut Kotor

Mulut Kotor
0 Komentar

Tapi bukan itu yang membuat panas –melainkan ini: mulut kotornya.

“Brexit adalah jalan terbaik untuk menghormati terbunuhnya Jo Cox,” ujar BoJo. Di sidang parlemen. Saat ia dipanggil parlemen itu.

Gempar.

Pembunuhan itu terjadi tahun 2016 lalu. Tanggal 16 Juni. Pukul 13.00.

Joanne Cox adalah wanita.

Cantik.

Setengah umur.

Anggota baru DPR.

Anti Brexit.

Dari partai oposisi –Partai Buruh.

Dia dipukuli, ditembak, mati.

Di umur ranum-ranumnya: 41 tahun.

Pelakunya ekstrem kanan –pro-Brexit. Namanya: Bernard Kenny, 77 tahun.

Penembakan itu dilakukan saat Jo Cox lagi di desa. Untuk acara surgery.

Di dunia kedokteran kata itu berarti operasi.

Di dunia politik Inggris kata itu berarti ‘penanganan persoalan seorang pemilih’.

Baca Juga:Terungkap! Isi Percakapan yang Bikin Trump Mau DimakzulkanGempa Magnitudo 2,9 Guncang Kuningan

Pada acara surgery itu seorang anggota DPR menemui konstituennya. Satu persatu. Seperti dokter menangani pasien yang akan dioperasi.

Di situ anggota DPR mendiskusikan persoalan yang dialami pemilih.

Lha, ini BoJo justru bilang begitu. Sangat menyakitkan. Mungkin saking jengkelnya. Atau saking marahnya –langkahnya keluar Uni Eropa seperti dihambat.

Misalnya oleh putusan parlemen ini. Yang sangat menyulitkan BoJo: tidak boleh Brexit tanpa kesepakatan.

Bagi BoJo keluar dari Uni Eropa harus dilakukan. Itu amanat rakyat –hasil referendum tiga tahun lalu. Meski menangnya kurang dari satu persen.

Kelompok Brexit memang marah. Sudah tiga tahun umur referendum. Belum ada satu pun perdana menteri yang bisa melaksanakannya.

David Cameron meletakkan jabatan –kecewa dengan hasil referendum.

Theresa May juga mundur. Dia kecewa karena hasil perundingannya dengan Uni Eropa –tentang tata cara meninggalkan Uni Eropa– tidak disetujui parlemen.

Khususnya soal penyelesaian perbatasan Irlandia Utara (Inggris) dengan Republik Irlandia (Uni Eropa).

Sekarang Brexit lebih rumit lagi.

Baca Juga:Gempa Magnitudo 6,7 Goyang Melonguane SultraMengintip Operasi CIA di Indonesia

Kini ada tiga pilihan untuk BoJo: mundur, menjilat ludah, atau dimosi tidak percaya –dilengserkan.

Ups, empat: melawan.

Sampai kemarin yang keempat itu jalan yang dipilih BoJo. Sampai mulutnya begitu kotor. Sampai adik perempuannya sendiri menilai begitu. Sedang adik lakinya sudah dua minggu lalu mundur dari jabatan pemerintahan.

Hasil jajak pendapat  menyebut: 65 persen minta BoJo mundur.

0 Komentar