Mufti Agung Yerusalem Dukung Kemerdekaan Indonesia hingga Dituding ‘Antek Hitler’

Mufti Agung Yerusalem Dukung Kemerdekaan Indonesia hingga Dituding 'Antek Hitler'
Syaikh Muhammad Amin Al Husaini saat bertemu dengan Adolf Hitler pada 28 November 1941.(Wikimedia Commons)
0 Komentar

Syaikh Muhammad Amin Al Husaini menyuarakan dukungan kemerdekaan Indonesia sejak jauh sebelum proklamasi dikumandangkan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.

Ketika aktif melakukan propaganda melalui radio berbahasa Arab di Jerman, tepatnya pada 6 September 1944, Syaikh Muhammad Amin Al Husaini memberi selamat kepada Indonesia.

Pernyataan itu menjadikan Palestina sebagai salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto.

Baca Juga:Rennes Le Chateau di Perancis Selatan, Desa Petilasan Kabbalah: Mistis Tertua DuniaBelajar dari Sejarah Arab Spring

Momentum yang mendasari dukungan Palestina tersebut adalah pernyatan janji Perdana Menteri Jepang Koiso pada 6 September 1944.

Dukungan Syaikh Muhammad Amin Al Husaini pun banyak memengaruhi negara-negara di Timur Tengah untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.

Ia berhasil melarikan diri pada 1946 ke Mesir dan mengabdikan sisa hidupnya untuk mendukung nasionalisme Palestina serta menentang pendudukan Israel di Palestina.

Syaikh Muhammad Amin Al Husaini meninggal pada 4 Juli 1974 di Beirut, Lebanon, dan dimakamkan di sana. (*)

 

0 Komentar