Mufti Agung Yerusalem Dukung Kemerdekaan Indonesia hingga Dituding ‘Antek Hitler’

Mufti Agung Yerusalem Dukung Kemerdekaan Indonesia hingga Dituding 'Antek Hitler'
Syaikh Muhammad Amin Al Husaini saat bertemu dengan Adolf Hitler pada 28 November 1941.(Wikimedia Commons)
0 Komentar

Caranya adalah, Amin Al Husaini mendukung Pemerintah Jerman dan Italia dalam menyiarkan propaganda pro-Poros dan anti-Inggris serta anti-Yahudi melalui siaran radio ke negara-negara Arab.

Amin Al Husaini juga merekrut pemuda Muslim untuk ditugaskan dalam militer Jerman.

Dalam sebuah wawancara dengan Majalah Life di tahun 1952, Amin Al Husseini menjelaskan posisi politiknya di tengah pusaran gelora Perang Dunia Kedua yang silam.

Baca Juga:Rennes Le Chateau di Perancis Selatan, Desa Petilasan Kabbalah: Mistis Tertua DuniaBelajar dari Sejarah Arab Spring

Amin Al Husseini menjelaskan, dia melarikan diri dari Palestina yang ketika itu di bawah kekuasaan Inggris ke Eropa.

Ketika melarikan diri ke Eropa, dia bukan lagi pemimpin umat Islam di Palestina. Jabatan Mufti Dewan Tertinggi Muslim dia duduki antara 1922 sampai 1937.

Menurut Amin Al Husseini dalam wawancara itu, dia melarikan diri dari Palestina karena otoritas Inggris dan Prancis ingin menangkap dirinya. Dia terpaksa ke Eropa karena tak mungkin baginya bersembunyi di Irak, Iran atau Turki yang juga dikuasai Inggris.

“Saya harus ke Eropa. Negara mana di Eropa yang bisa saya datangi? Inggris? Prancis? Satu-satunya tempat adalah Jerman,” ujarnya.

Setelah sampai di Jerman, menurut laporan National Archieves, seperti dikutip dari CNN, Amin Al Husseini muncul dalam berbagai program propaganda Nazi. Dia juga merekrut pemuda-pemuda Muslim Kroasia untuk bergabung dengan tentara Hitler.

Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, Amin Al Husseini pergi ke Swiss, Prancis, lalu Suriah dan akhirnya berhenti di Lebanon.

Dalam wawancara dengan Life itu, Amin Al Husseini mengatakan dia dan sahabat-sahabatnya sesama umat Muslim ketika itu sama sekali tidak pernah punya keinginan untuk memusnahkan Yahudi.

Baca Juga:Meta Tidak Akan Lagi Bayar Penerbit Berita AustraliaAmerika Serikat adalah The Great Lodge of Freemasonry

“Pemusnahan Yahudi bukan program kami. Kami sama sekali tidak punya pikiran untuk menghilangkan mereka. Orang Yahudi hidup bersama kami selama 13 abad dan kami melindungi mereka,” demikian Amin Al Husseini.

Pernyataan Netanyahu ini telah dikecam sejumlah tokoh dan dianggap hanya mempertajam persoalan di Palestina.

Ketika rezim Nazi runtuh bersamaan dengan berakhirnya Perang Dunia II pada 1945, Amin Al Husaini ditahan oleh otoritas Perancis.

Banyak yang menyebut Syaikh Muhammad Amin Al Husaini sebagai “antek Hitler” dan sedikit banyak terlibat dalam peristiwa Holocaust yang menewaskan jutaan Yahudi.

0 Komentar