Misteri Belut Raksasa Danau Loch Ness Terpecahkan?

Misteri Belut Raksasa Danau Loch Ness Terpecahkan?
Monster Loch Ness di Danau Skotlandia telah lama dianggap sebagai mitos | CNN
0 Komentar

Menurutnya, tidak ada DNA hiu di Loch Ness berdasarkan sampel mereka. Juga tidak ada DNA lele di danau tersebut. Mereka juga tidak dapat menemukan bukti sturgeon. “Ada jumlah yang sangat signifikan dari DNA belut. Belut sangat berlimpah di Loch Ness, dengan DNA belut ditemukan di hampir setiap lokasi sampel. Jadi apakah mereka belut raksasa?”

“Yah, data kami tidak mengungkapkan ukurannya, tetapi jumlah materi yang sebenarnya mengatakan bahwa kami tidak bisa mengabaikan kemungkinan bahwa mungkin ada belut raksasa di Loch Ness. Karena itu, kami tidak bisa mengabaikan kemungkinan apa yang dilihat orang dan percaya bahwa Monster Loch Ness mungkin belut raksasa.”

DNA  manusia, anjing, domba, sapi, rusa, musang, kelinci, tikus dan burung juga diidentifikasi oleh para peneliti dari Loch Ness.

Baca Juga:Panglima TNI dan Kapolri Ikut Deklarasi Damai Tanah PapuaViral Dana Nasabah BRI Rp 80 Juta Raib, BRI Duga Ada Kejahatan Perbankan

BBC menyebutkan, monster Loch Ness adalah salah satu mitos tertua dan paling abadi di Skotlandia. Ini menginspirasi buku, acara TV dan film, dan menopang industri pariwisata utama di sekitarnya.

Kisah monster dapat ditelusuri kembali 1.500 tahun ketika misionaris Irlandia St Columba dikatakan telah menemukan seekor binatang buas di Sungai Ness pada 565AD.

Kemudian, pada 1930-an, The Inverness Courier melaporkan penampakan modern pertama dari Nessie. Pada 1933, koresponden surat kabar Fort Augustus, Alec Campbell, melaporkan penampakan oleh Aldie Mackay tentang apa yang dia yakini sebagai Nessie.

Laporan Campbell menggambarkan makhluk seperti paus dan air loch “mengalir dan berputar”. Editor pada saat itu, Evan Barron, menyarankan binatang itu digambarkan sebagai “monster”, yang memulai mitos modern Monster Loch Ness.***

Para peneliti dari Selandia Baru telah mencoba membuat katalog semua spesies hidup di danau dengan mengekstraksi DNA dari sampel air.

Prof Neil Gemmell, ahli genetika dari Universitas Otago Selandia Baru, mengatakan, proyek tersebut menemukan jumlah DNA belut yang sangat tinggi di dalam air, laman The Associated Press melaporkan.

Namun dia sendiri menyatakan, tidak jelas apakah itu menunjukkan keberadaan belut raksasa atau hanya banyak belut kecil di danau tersebut.  Meski begitu, dia mengatakan pada konferensi pers di Skotlandia, Kamis (5/9/2019), gagasan belut raksasa setidaknya masuk akal.

0 Komentar