Misi Liem Sioe Liong Kerap Wira Wiri Surabaya-Gunung Kawi, Minta Saran Peramal dan Ritual

Liem Sioe Liong. Foto: Repro buku Liem Sioe Liong.
Liem Sioe Liong. Foto: Repro buku Liem Sioe Liong.
0 Komentar

SIAPA tidak kenal Sudono Salim atau Liem Sioe Liong, salah satu pebisnis paling sukses yang pernah tercatat dalam sejarah di Indonesia. Bisnisnya yang paling ikonik termasuk Indomie dan BCA. Tentu banyak orang yang ingin tahu bagaimana kisah suksesnya.

Pada satu penerbangan menuju Hongkong di tahun 1975, Sudono Salim atau Liem Sioe Liong tak sengaja bertemu dengan Mochtar Riady. Mereka lantas berbincang tentang dunia perbankan.

Riady cerita ingin mengembangkan bank baru. Lalu, Salim menimpali cerita itu dengan mengatakan kalau dia sedang mencari orang untuk mengurusi tiga banknya, Bank Windu Kencana, Bank Dewa Ruci, dan Bank Central Asia (BCA). Bagi Salim, Riady adalah orang yang tepat. Alhasil, didorong oleh satu kepentingan serupa keduanya bekerjasama untuk membangun BCA.

Baca Juga:UMKM Dirugikan, Menkominfo Sebut Aplikasi TEMU Bahaya, Jangan Masuk ke IndonesiaJokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan Gerindra

Di tangan Riady, BCA menjelma menjadi bank swasta terbesar di Indonesia sejak tahun 1980-an hingga sekarang. Seandainya Salim tidak menunjuk Riady, mungkin cerita bakal berbeda. Dan Salim mungkin telah memprediksi hal ini. Sebab, penunjukan Riady oleh Salim tidak sembarangan. Ada perhitungan presisi dan khusus.

Namun, bukan lewat hitungan matematis dan ekonomi, tetapi nasehat dukun peramal.

“Sekembalinya dari Gunung Kawi [menemui peramal], dengan keyakinan dia berkata kalau “aku akan menjadi Tang Sheng untuk Mohctar”,” kata Salim dikutip dari Liem Sioe Liong dan Salim Group: Pilar Bisnis Soeharto (2016) karya Richard Borsuk dan Nancy Chng.

Mengutip Gunung Kawi: Fakta dan Mitos, Gunung Kawi memang dikenal sebagai tempat yang kerap didatangi orang-orang untuk tujuan mistik, termasuk meminta ramalan dari dukun. Dan Salim punya misi khusus tiap kali ke sana. Dalam paparan Richard dan Nancy, Salim tercatat kerap bolak-balik Surabaya-Gunung Kawi dengan jarak tempuh 3 jam. Dia kesana bisa 3-5 kali dalam setahun untuk berdiam diri khusus di kuil China. Setiap ingin memulai bisnis besar, dia mesti kesana untuk meminta saran peramal dan melakukan beberapa ritual.

“Di kuil-kuil tempat dia bersembahyang, Liem sering mengandalkan cara-cara gaib untuk membantunya memutuskan langkah apa yang harus diambil. Salah satu cara yang biasa dipakai adalah menggoyang-goyangkan tabung bambu berisi lidi-lidi dengan tulisan tertentu sampai sebatang lidi kelar, tulisan di lidi itu lalu dibaca dan ditafsirkan oleh rahib atau peramal,” kata Richard dan Nancy.

0 Komentar