Mimpi Jawa Barat Kepala Naga di Kertajati

Mimpi Jawa Barat Kepala Naga di Kertajati
0 Komentar

Tahap pertama dibangun apartemen, kawasan perkantoran, area komersial, rumah sakit hingga hotel di lahan seluas 20 hektar. Kemudian, tahap kedua tahun 2022-2024 atau sedang dikerjakan, yakni pembangunan apartemen terjangkau, gedung kantor, plot komersial, dan zona fasilitas di lahan seluas 25 hektar.

Tahap ketiga tahun 2025-2027  bakal dibangun apartemen premium, hotel dan plot komersial di lahan seluas 25 hektar. Setelah itu pada tahun kedua, 2028-2037 juga akan dilakukan pembangunan yang kembali dibuat dalam dua bagian. Yakni bagian pertama tahun 2028-2032 akan dibangun kembali apartemen, pusat perbelanjaan, hotel dan area komersial.

Sedangkan bagian kedua tahun 2032-2037 akan dibangun lagi apartemen, pusat perbelanjaan, hotel dan plot komersial. Karena yang harus diketahui, jika wilayah Kertajati merupakan pertemuan antara lalu lintas dari arah Bandung, Jakarta dan Jawa Tengah.

Baca Juga:Deep State dan Pemerintahan Bayangan Kuasai Dunia?Gempa Sumedang, BNPB: Terowongan Kembar Tol Cisumdawu Alami Keretakan

Selain Grand Kertajati Aerocity Area, juga diketahui ada Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB untuk melayani penerbangan di wilayah Jabar. Bahkan, BIJB Kertajati sudah ditetapkan sebagai akses pintu masuk dari internasional ke wilayah Indonesia.

Direktur Utama PT BIJB Salahudin Rafi menyatakan ada 12 calon investor mengambil dokumen RFQ (Request For Qualification). “Kami mengundang investasi dan berkomunikasi melalui web https://bijb.co.id atau email ke [email protected],” terang Salahudin Rafi kepada awak media, 23 Juni 2023.

Dirinya mengaku Pemprov Jabar dan mendorong agar pembangunan aerocity oleh investor dapat segera terealisasi.  Untuk investor, AeroCity ini merupakan kawasan emas. Istilahnya kepala naga. Karena perekonomian tumbuh di Majalengka, Cirebon, Indramayu dan daerah sekitarnya. Dimana, perekonomian itu termasuk hasil pertanian, perikanan, peternakan dan kerajinan kreatif.

Salahudin Rafi mengingatkan adanya rencana 17 perusahaan internasional merelokasi pabrik ke Brebes dan Batang, Jawa Tengah.

“Bila relokasi itu jadi maka besar potensi hasil produksi diekspor melalui Bandara Kertajati karena relatif lebih dekat ketimbang melalui Semarang. Penerbangan kargo akan tumbuh pesat, dibutuhkan infrastruktur kargo dan fasilitas pendukungnya,” paparnya.

Paralel dengan peningkatan trafik penumpang dan kargo maka dibutuhkan hotel dan pusat perbelanjaan yang representatif dalam bandara.

0 Komentar