Migrant Care Temukan Pemilih Ganda Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri Sebanyak 347 di New York

Migrant Care Temukan Pemilih Ganda Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri Sebanyak 347 di New York
Peneliti Migran Care Trisna Dwi Yuni (kiri) bersama Direktur Migrant Care Wahyu Susilo (kanan) menunjukan bukti pelaporan dugaan pelanggaran adminitrasi DPTLN ganda di New York, di kantor Bawaslu RI, Jakarta, Juma (26/1/2024). Migrant Care temukan data pemilih ganda di New York dan yang masih didalami adalah DPT Johor Bahru, Malaysia.
0 Komentar

PERKUMPULAN Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat (Migrant Care) telah ditemukan pemilih ganda dalam daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) New York, Amerika Serikat.

Temuan ini dilaporkan ke Badan Pengawas Umum (Bawaslu) RI, Jumat, 26/1/2024 kemarin, dan telah tercatat dalam laporan nomor 03/LP/PL/RI/00.00/1/2024.

“Kami meyakini Bawaslu RI memiliki akses dan sumber daya yang memadai untuk memverifikasi dan menindaklanjuti kejanggalan-kejanggalan yang terkandung dalam DPTLN New York,” kata Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo.

Baca Juga:Migrant Care Temukan Kerawanan Penyelenggaraan Pemilu 2024 di Luar NegeriBuntut Terduga Pencuri Dianiaya hingga Tewas, Kasat Reskrim Polres Ketapang dan Kapolsek Benua Kayong Dicopot

Wahyu mengatakan, temuan ini bermula adanya aduan salah satu warga negara Indonesia (WNI) di New York soal banyaknya nama ganda pada DPT disana.

Kemudian, Migrant Care mengklaim ada sebanyak 374 pemilih ganda dalam DPT New York dan memperkirakan, jumlah tersebut bisa lebih besar jika didalami lebih lanjut.

“Kesalahan pada DPT, khususnya DPTLN, sekaligus membuka ruang selebar-lebarnya kecurangan dan pelanggaran pemilu yang lainnya,” lanjut Wahyu.

Di sisi lain, Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengungkapkan saat ini Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) LN New York sedang menelusuri dugaan tersebut dan berkoordinasi dengan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) New York.

Respons lain juga datang dari Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari yang menegaskan, pihaknya sudah melakukan pemutakhiran data pemilih dengan menggunakan analisis kegandaaan pemilih hingga 2 kali, sebelum DPT ditetapkan.

“Kegandaan di PPLN tersebut, misalnya New York, kemudian diperbandingkan antar-PPLN, dan juga dengan pemilih dalam negeri,” tegas Hasyim.

Hasyim menyebut, Migrant Care belum pernah menyurati KPU sebagai lembaga yang berwenang yang menetapkan DPT.

Baca Juga:Singgung KKN di Hajatan Rakyat Cirebon, Ganjar Pranowo: Haram Hukumnya untuk Menyalahgunakan KekuasaanTom Lembong Bongkar Kesalahan Besar Presiden Jokowi, Apa Saja?

Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI, Betty Epsilon Idroos, mengklaim sudah meminta PPLN New York untuk menelusuri dugaan pemilih ganda sejak kemarin. (*)

0 Komentar