Meski Minyak Mentah Dunia Melonjak, Pertamina Pastikan Harga Pertalite Tetap Rp7.650 per Liter

Meski Minyak Mentah Dunia Melonjak, Pertamina Pastikan Harga Pertalite Tetap Rp7.650 per Liter
Ilustrasi
0 Komentar

PEMERINTAH dan PT Pertamina (Persero) memastikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite tidak naik. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat yang saat ini banyak menggunakan Pertalite.

Meskipun, harga minyak mentah dunia terus melonjak imbas konflik geopolitik antara Rusia dengan Ukraina.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengungkapkan risiko global mengalami eskalasi akibat konflik Rusia dengan Ukraina, hingga akhirnya mempengaruhi kenaikan harga komoditas energi, baik minyak mentah, batu bara, hingga gas. 

Baca Juga:Resmikan JPO Karet Sudirman, Anies Baswedan Sebut Dulu Kondisinya Sangat MemprihatinkanJelang Ramadan, MUI Bolehkan Salat Berjamaah Tanpa Jaga Jarak, Pengajian Boleh Dilaksanakan

Peningkatan harga minyak mentah dunia tentunya berdampak terhadap APBN,” kata Isa dalam keteranganya, Kamis (10/3/2022).

Ia menjelaskan kenaikan harga komoditas secara keseluruhan, termasuk Indonesian Crude Price (ICP), memang berdampak positif terhadap pendapatan negara, terutama PNBP. Namun demikian, kenaikan harga komoditas juga berdampak terhadap belanja negara. Terutama subsidi energi yang menjadikan ICP menjadi salah satu parameter utama dalam perhitungannya,” ucap Isa. Pemerintah, katanya, akan terus memantau pergerakan harga minyak dunia dan mengukur dampaknya terhadap APBN.

Pemerintah akan mengambil kebijakan yang diperlukan secara menyeluruh dengan melihat dari sisi potensi penerimaan negara, beban terhadap belanja negara serta konsekuensi terhadap pembiayaan anggaran.

“Dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang saat ini baru pulih dari dampak Pandemi Covid-19,” tutur Isa.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan monitoring perkembangan perekonomian, termasuk volatilitas harga komoditas terkini dalam rangka antisipasi kebijakan.

“Pemerintah akan memastikan respons kebijakan mengutamakan stabilitas perekonomian nasional dan menjaga supply barang kebutuhan pokok masyarakat, baik pangan maupun energi, serta menjaga keberlanjutan fiskal yang mendukung dunia usaha,” ucapnya.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman menjelaskan bahwa Pertamina sebagai BUMN yang berperan dalam mengelola energi nasional juga sangat mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dalam penetapan harga produk BBM. 

Baca Juga:Pembangunan IKN Belum Rampung KPK Malah Cium ‘Bau Tak Sedap’Bukan Rp60 Miliar Tapi Rp75 Miliar, Ini Fakta Baru Biaya Pembangunan Sirkuit Formula E di Ancol

Kami sepenuhnya mendukung kebijakan Pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, sehingga meski harga minyak dunia menembus USD130 per barel, Pertamina terus berkoordinasi dengan Pemerintah untuk memutuskan harga Pertalite akan tetap di harga jual Rp 7.650 per liter,” kata Fajriyah.

0 Komentar