Meski Dilarang, Ultra Nasionalis Yahudi Pawai di Kota Tua Yerusalem Wilayah Mayoritas Palestina

Meski Dilarang, Ultra Nasionalis Yahudi Pawai di Kota Tua Yerusalem Wilayah Mayoritas Palestina
Warga Israel ikut serta dalam pawai dan terjadi perkelahian dengan juru kamera Palestina (kanan) di dekat Gerbang Damaskus di luar Kota Tua Yerusalem 17 Mei 2015. (Foto file: Reuters)
0 Komentar

Sekelompok ultra-nasionalis Yahudi mengatakan pihaknya bertekad untuk melanjutkan pawai mengibarkan bendera di sekitar wilayah yang didominasi warga Palestina di Kota Tua Yerusalem pada Rabu malam, mengesampingkan larangan polisi atas sebuah acara yang menjadi salah satu pemicu serangan Israel tahun lalu. -Perang Gaza.

Polisi Israel mengatakan sejumlah besar petugas dikerahkan di sekitar Kota Tua Yerusalem yang bersejarah, rumah bagi situs keagamaan bagi orang Yahudi, Kristen dan Muslim, karena khawatir bahwa konfrontasi lebih lanjut dapat memicu suasana yang sudah tegang di kota itu selama hari raya Paskah Yahudi dan Hari Raya Idul Fitri. Bulan suci Ramadhan umat Islam.

Kelompok-kelompok Palestina mengatakan Selasa malam bahwa mereka “meningkatkan keadaan siaga umum” dan memperingatkan terhadap radikal Israel yang mengadakan pawai bendera di Yerusalem.

Baca Juga:PKS Akui Tidak Mudah Partai Islam Pimpin Koalisi PilpresGibran Rakabuming Raka Tegaskan Tidak Mencalonkan Diri Jadi Gubernur Jawa Tengah

“Pada tahap ini polisi tidak menyetujui pawai protes di bawah tata letak yang diminta,” kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Mereka tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar pada Rabu tentang apakah pawai itu akan dilarang sama sekali, atau hanya pada rute yang diusulkan melewati Gerbang Damaskus.

Dalam situasi yang sama Mei lalu, warga Palestina di Jalur Gaza menembakkan roket ke Yerusalem ketika nasionalis Israel yang mengadakan pawai bendera sedang menuju Kota Tua.

Peristiwa tersebut memicu perang 11 hari antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

Ketegangan Israel-Palestina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah serangkaian serangan mematikan di Israel, diikuti oleh operasi militer di Tepi Barat.

Pada hari Senin, militan Palestina menembakkan roket dari Jalur Gaza ke Israel selatan untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, dan Israel menanggapi dengan serangan udara.

Ini terjadi setelah bentrokan berhari-hari antara polisi Israel dan warga Palestina di sebuah situs suci di Yerusalem.

Baca Juga:Begini Pesan Habib Luthfi kepada Prabowo SubiantoPenerimaan Bintara Polri dan AKPOL Transparan dan Tanpa Biaya, Wakil JMSI Jawa Barat: Wujudkan Polri Profesional

Noam Nisan, salah satu penyelenggara pawai yang direncanakan, mengatakan kepada radio publik Kan bahwa itu akan berjalan sesuai rencana pada hari Rabu. “Seorang Yahudi dengan bendera di Yerusalem bukanlah provokasi,” katanya.

Dia mengatakan bahwa demonstrasi tersebut merupakan tanggapan terhadap bus yang dilempari batu awal pekan ini saat mengemudi ke Tembok Barat, tempat paling suci di mana orang Yahudi dapat berdoa, yang terletak di Kota Tua Yerusalem. (*)

0 Komentar