Meretas Belenggu Penindasan: Kriteria Kepala Daerah Merdeka Menurut Paulo Freire

Septi Peni Wulandani, Founder School of Life Salatiga, Founder Komunitas Ibu Profesional
Septi Peni Wulandani, Founder School of Life Salatiga, Founder Komunitas Ibu Profesional
0 Komentar

Pemimpin Merdeka Untuk Indonesia Merdeka

Pemilihan kepala daerah serentak di Indonesia merupakan momentum penting untuk memilih pemimpin yang benar-benar merdeka—yang tidak hanya memimpin dengan visi, tetapi juga dengan kesadaran kritis dan keberanian untuk mengubah sistem.

Refleksi dari pemikiran Paulo Freire menegaskan bahwa pemimpin merdeka bukanlah sosok yang sekadar populer atau pandai beretorika, melainkan pemimpin yang mampu memerdekakan rakyatnya dari siklus penindasan, baik melalui pendidikan, kebijakan, maupun tindakan nyata yang memberdayakan.

Dalam perjalanan menuju Indonesia yang semakin dewasa di usia kemerdekaannya yang ke-79, kepala daerah merdeka menjadi harapan besar bagi terciptanya masyarakat yang tidak lagi terjebak dalam pola pikir penindasan, tetapi mampu mandiri, berpikir kritis, dan berdaya untuk masa depan yang lebih baik.

Penulis Resensi:Septi Peni Wulandani

Founder School of Life Salatiga

Founder Komunitas Ibu Profesional

Pengamat Pendidikan Ibu, Anak dan Keluarga

Instagram : @septi.peni

Email : [email protected]

Tentang Buku:

Judul Buku: Pedagogy of the Oppressed (Pendidikan Kaum Tertindas)

Penulis: Paulo Freire

Tahun Terbit (Edisi Asli): 1970

Penerbit (Edisi Asli): Herder and Herder, New York

Baca Juga:Rapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada PrasangkaPusat Pencegahan dan Pengendalian Penyebaran Penyakit di Eropa Ingatkan Warga Waspada Risiko Virus Mpox

Versi Terjemahan Bahasa Indonesia: Pendidikan Kaum Tertindas, diterjemahkan oleh Teguh Rahmanto

Tahun Terbit (Edisi Terjemahan Indonesia): 2000

Penerbit (Edisi Terjemahan Indonesia): LP3ES, Jakarta

Jumlah Halaman: 232 halaman

ISBN (Edisi Indonesia): 978-979-3331-79-4

0 Komentar