Menyusuri Gua Langsih: Awal dari Loka Jaya Jadi Wali Songo

Menyusuri Gua Langsih: Awal dari Loka Jaya Jadi Wali Songo
Gua Langsih adalah tempat bertapa Sunan Kalijaga semasa hidupnya.
0 Komentar

DI masa lampau, Wali Songo menyebar ke berbagai daerah di seluruh Jawa untuk menyebarkan agama Islam. Terdapat beberapa lokasi yang diketahui memiliki jejak keberadaan Wali Songo.

Di pantai utara misalnya, diketahui terdapat sebuah lokasi yang menjadi tempat salah seorang Wali Songo, yakni Sunan Kalijaga. Tempat tersebut adalah Bukit Surowiti.

Bukit ini terletak di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Sementara dari kota Gresik, bukit ini berjarak sekitar 40 km dan dapat ditempuh melalui jalur Pantura.

Baca Juga:Melihat Sunan Kalijaga, Apakah Brandal Lokajaya Tidur Menjaga Tongkat Sunan Bonang?Inilah Negara yang Paling Banyak Dihuni Keturunan Nabi Muhammad

Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, bukit ini menjadi lokasi dalam ritual 40 hari 40 malam yang dilakukan oleh Raden Sahid. Di bukit tersebut, Raden Sahid menjaga tongkat Sunan Bonang yang tertancap di tepi telaga.

Tidak hanya itu, bukit ini menjadi cikal bakal nama “Sunan Kalijaga” terbentuk. Nama tersebut memiliki arti sebagai sunan penjaga sungai.

Diketahui, Bukit Surowiti menjadi makam Mpu Supa Mandrangi atau Pangeran Sedayu, yang merupakan adik ipar sekaligus santri Sunan Kalijaga.

Banyak orang yang mengunjungi makam Mpu Supa Mandrangi untuk mendapat kekuatan sakti dan benda pusaka. Di dekat makam tersebut, terdapat goa yang dinamakan Goa Macan.

Tidak jauh dari sana, ada sebuah goa bernama Goa Langsih, yang konon menjadi lokasi bertapa Sunan Kalijaga. Goa ini juga menjadi tempat tinggal berandal Loka Jaya.

Loka Jaya merupakan julukan Raden Sahid sebelum menjadi Sunan Kalijaga. Julukan itu disematkan kepadanya karena dirinya diketahui sering merampas harta orang kaya untuk diberikan ke orang miskin. Goa Langsih diceritakan sebagai tempat Sunan Kalijaga berdiskusi dengan sunan-sunan lain. Diskusi ini umumnya mengenai masalah soal keagamaan yang tengah terjadi di masyarakat sekitar kala itu.

Warga sekitar masih menjaga kesakralan dari lokasi tersebut. Banyak pengunjung datang dan melakukan ritual seperti berziarah, mengalap barakah, bahkan hingga pesugihan.

Baca Juga:Jokowi Acungkan Tiga Jari Saat Bagi BLT Migor Rp300 Ribu ke Pedagang, Roy Suryo: Semoga Artinya Bukan Bukan Soal Periode YaPPATK Temukan Aliran Dana Investasi Bodong Robot Trading ke 6 Klub Sepak Bola Tanah Air, Signifikan Jumlahnya

Namun, ada juga yang hanya sekadar datang untuk berwisata. Pengunjung yang ingin berwisata disarankan untuk datang di hari-hari baik, seperti hari Senin dan hari Kamis.

Gua Langsih juga menjadi lokasi di mana acara keagamaan diselenggarakan. Beberapa kegiatan seperti Grebeg Mulud, Grebeg Puasa, Grebeg Besar, Malam, cukup sering dilakukan di sana. (*)

0 Komentar