Mengungkap Hewan Langka 5 Mata Mulut Dibelakang

Mengungkap Hewan Langka 5 Mata Mulut Dibelakang
0 Komentar

OPADINIID adalah salah satu spesies hewan paling langka di dunia. Begitu langkanya, baru ditemukan dua spesies ini sejak ratusan juta tahun lalu.

Opabiniid sendiri merupakan artropoda bertubuh lunak dengan eksoskeleton yang hidup di dasar laut selama periode Miaolingian (509- 497 juta tahun yang lalu).

Opadiniid pertama, Opabinia regalis , ditemukan lebih dari seabad yang lalu pada 1912. Ada beberapa ciri fisik yang unik. Misalnya, memiliki lima mata yang menonjol pada tangkai dari kepalanya.

Baca Juga:Penampakan Misterius di Permukaan MarsKepala BIN Papua, Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon Meninggal Dunia

Lalu, mulutnya menghadap ke belakang. Sementara belalainya berbentuk tabung dan berongga. Mulanya, ilmuwan mengira Opabinia regalis adalah spesies yang unik dan satu-satunya. Tapi, ternyata spesies itu digabungkan dengan Utaurora comosa.

Makhluk tersebut dianggap milik kelompok hewan yang berbeda yang dikenal sebagai radiodont. Namun kemudian direklasifikasi sebagai opabiniid setelah beberapa penelitian lebih lanjut. Dari hasil analisis filogenetik, hewan tersebut paling erat kaitannya dengan Opabinia,” kata ahli paleontologi Jo Wolfe dari Universitas Harvard.

”Kami melakukan lebih banyak tes untuk memastikan hasil itu menggunakan model evolusi dan kumpulan data yang berbeda untuk memvisualisasikan berbagai jenis hubungan yang mungkin dimiliki fosil ini,” beber Jo.

Utaurora comosa pertama kali dideskripsikan sebagai radiodon pada 2008. Awalnya ditemukan di Formasi Wheeler di Utah, yang disebut sebagai “situs fosil”.

Utaurora comosa beberapa juta tahun lebih muda dibanding Opabinia, dan ditemukan di lokasi berbeda. Adapun Utaurora memiliki ciri dan morfologi serupa dengan radioodont dan Opabinia.

Tim peneliti membandingkan fosil Utaurora dengan 43 fosil lain, ditambah 11 taksa hidup, meliputi arthropoda, radiodon, dan panarthropoda lainnya.

Karena kesamaan mereka, pada awalnya opabiniids dan radiodons dianggap memiliki nenek moyang yang sama, dan dikelompokkan sebagai apa yang disebut “dinocarids”. (*)

0 Komentar