Mengerikan! Lee Jae-myung Pemimpin Oposisi Korea Selatan Ditikam Saat Jumpa Pers

Mengerikan! Lee Jae-myung Pemimpin Oposisi Korea Selatan Ditikam Saat Jumpa Pers
Lee Jae-myung
0 Komentar

Song, yang juga menjabat sebagai manajer kampanye kepresidenan Lee pada saat itu, menjalani operasi sebelum kembali berkampanye sehari kemudian.

Media menggambarkan penyerangnya sebagai aktivis liberal yang memiliki saluran YouTube. Laporan mengatakan dia meneriakkan slogan-slogan yang mengkritik latihan militer Korsel-Amerika Selatan (AS) ketika dia menyerang Song.

Song, yang sudah lama menjadi anggota parlemen, ditangkap pada Desember. Ia disebut terlibat skandal uang untuk suara terkait pemilu.

Mark Lippert (2015)

Baca Juga:Mau Buka Usaha? Ini Tips Memilih Ruko agar Bisnis Sukses!2 Januari World Introvert Day, Ingin Bangun Rumah Nyaman untuk Si Introvert, Berikut Tipsnya

Duta Besar AS saat itu, Mark Lippert, memerlukan 80 jahitan setelah wajahnya disayat dengan pisau buah di sebuah forum yang membahas unifikasi Korea di Seoul pada 2015. Unifikasi merujuk bersatunya Korsel dan Korea Utara (Korut).

Dia menghabiskan lima hari di rumah sakit dan menjalani operasi untuk luka sepanjang 11 cm (4 inci) di sisi kanan wajahnya. Ia juga menderita luka tusuk di pergelangan tangan kirinya yang menyebabkan kerusakan saraf.

Serangan tersebut dilakukan oleh seorang nasionalis Korea yang mengatakan bahwa ia memprotes latihan militer tahunan AS-Korsel. Hal ini memicu curahan dukungan publik di Negeri Ginseng.

Sementara itu, media pemerintah Korutmengatakan serangan terhadap Lippert adalah “hukuman yang pantas” atas latihan militer tersebut. Pyongyang menyebut serangan itu sebagai “pisau keadilan”.

Park Geun-Hye (2006)

Pemimpin partai oposisi konservatif saat itu, Park Geun-hye, ditikam saat menghadiri rapat umum politik. Dia menderita luka sepanjang 11 sentimeter di wajahnya yang memerlukan 60 jahitan dan membuatnya tidak bisa berbicara normal selama berminggu-minggu.

Menurut laporan media saat itu, penyerang mengatakan kepada polisi bahwa dia frustrasi. Pasalnya dirinya harus menjalani hukuman penjara karena kejahatan yang tidak dilakukannya.

Geun-Hye merupakan putri presiden Park Chung-hee yang dibunuh. Ia terpilih sebagai presiden pada tahun 2013, tetapi dimakzulkan dan dicopot dari jabatannya pada tahun 2017. (*)

 

0 Komentar