Mengapa Harga BBM di SPBU Vivo Lebih Murah?

Mengapa Harga BBM di SPBU Vivo Lebih Murah?
SPBU Vivo
0 Komentar

Dua hal yang membuat Vitol jarang didengar adalah karena perusahaan tersebut tidak menambang minyak secara independen dan karena struktur perusahaan yang masih berstatus swasta, bukan seperti perusahaan besar lain yang terlah diperdagangkan publik.

Apabila berstatus perusahaan publik, Vitol akan berada di peringkat 7 perusahaan Fortune 500, tepat di bawah Exxon Mobil dan berada di atas Berkshire Hathaway milik Warren Buffet dan induk Google, Alphabet.

Vitol Group yang merupakan pedagang (trader) energi independen terbesar di dunia, mencatatkan rekor keuntungan tahun lalu. Laba bersih perusahaan swasta ini mencapai lebih dari US$ 4 miliar karena pendapatan meningkat hampir dua kali lipat menjadi US$ 279 miliar didukung oleh harga minyak dan gas yang lebih tinggi. Angka tersebut pertama kali dilaporkan Reuters berdasarkan pengakuan sumber yang telah melihat salinan laporan laba rugi perusahaan. Laba kotor meningkat US$ 1 miliar menjadi US$ 6 miliar.

Baca Juga:Demokrat: Kader Tak Perlu Menangis Sampaikan Pandangan Terkait Kenaikan Harga BBMTanggapi Demo Kenaikan Harga BBM, Puan Maharani: Jangan Membuat Rakyat Jadi Lebih Susah dan Sulit

Catatan tersebut mengalahkan rekor pendapatan bersih Vitol sebelumnya atau sekitar US$ 3 miliar pada tahun 2020 ketika perusahaan mengambil keuntungan dari penjualan panik (panic selling) di pasar minyak dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan di pasar berjangka.

Pada awal pandemi tahun 2020 lalu, harga minyak mentah acuan AS (WTI) sempat menyentuh level negatif (-) US$ 37/barel, sedangkan minyak mentah acuan global (brent) harganya turun hingga US$ 19,3/barel. Level harga terendah untuk brent sebelumnya dicatatkan tahun 2016 di harga US$ 27,1/barel.

Pada tahun-tahun dengan harga minyak mentah dunia dijual rendah, seperti 2016 atau 2020, keuntungan perdagangan bisa jauh melebihi keuntungan dari bisnis produksi.

Pedagang komoditas adalah perantara ekonomi global, menghubungkan pemasok bahan mentah – sering kali di negara berkembang – dengan konsumen di negara kaya dan negara berkembang pesat.

Vitol mengungkapkan bahwa perusahaan memperdagangkan 7,6 juta barel per hari produk minyak bumi pada tahun 2021, naik dari 7,1 juta barel per hari karena pulihnya permintaan dengan semua pasar utamanya melihat pertumbuhan yang kuat.

Saat ini bisnis perdagangan energi memperoleh tantangan karena kondisi harga minyak tinggi. Akan tetapi akses ke jalur kredit besar dan dapat mengelola pergerakan harga ekstrem menjadi kelebihan yang dimiliki Vitol.

0 Komentar