Menengok Keberagaman Indahnya Kota 54,98 Km2 di Kaki Gunung Merbabu

Selebrasi warga Papua di Kirab Budaya Hari Jadi Kota Salatiga ke-1274, Rabu (24/7) (Foto: Bambang Sumantri)
Selebrasi warga Papua di Kirab Budaya Hari Jadi Kota Salatiga ke-1274, Rabu (24/7) (Foto: Bambang Sumantri)
0 Komentar

Perbedaan suku, budaya, dan agama tidak serta merta menjadi hal penghalang untuk hidup berdampingan. Perbedaan ini yang menandakan kebhinekaan sebagai salah satu karakteristik khas Bangsa Indonesia. Guyub rukun inilah yang membuat Kota Salatiga menjadi salah satu kota istimewa.

Keindahan ini tentu sudah menjadi rahasia umum. Ya, keindahan alam. Bentang alam Kota Salatiga dengan latar belakang Gunung Merbabu, Telomoyo, Gajah menjadi daya tarik tersendiri untuk lanskap kota kecil ini. Berada di kaki Gunung Merbabu menjadikan Kota Salatiga memiliki udara yang sejuk serta pemadangan yang menyegarkan.

Beberapa waktu yang lalu banyak media sosial yang meliput keindahan Salatiga dari gerbaang tol dan menjadikan pengguna jalan tol sering mengabadikan pemandangan berlatarkan Gunung Merbabu.

Baca Juga:BPS Catat Indonesia Masih Impor dari Israel Juni 2024, Berikut Data Jenis Barang dan Perkembangan NilainyaDemonstrasi Besar Mahasiswa di Bangladesh Berujung Kerusuhan, Ini Penyebab dan Jumlah Korban

Beberapa kota memiliki karakterstik kota dengan pergerakan yang cenderung rush, beberapa diantaranya adalah kota yang dengan pergerakan lebih lambat.

Tidak seperti ibu kota yang dengan pergerakan yang serba cepat, Salatiga cenderung lebih lambat. Akan tetapi pergerakan yang cenderung lambat ini tidak mengakibatkan roda perekonomian di Salatiga tidak berjalan, perekonomian tetap tumbuh dan berputar dengan baik. 

Ritme ini juga memiliki dampak positif seperti tingkat tingkat depresi cenderung rendah sehingga banyak yang memanfaatkan sebagai tempat untuk beristirahat dan bahkan menjadi kota tujuan setelah masa pensiun untuk menepi dari hiruk pikuk. (*)

0 Komentar