Mencari Otonomi Strategis Melalui Penataran TNI

Mencari Otonomi Strategis Melalui Penataran TNI
Anastasia Febiola S.
0 Komentar

Dengan begitu, Indonesia akan mampu memproduksi baterai lithium untuk industri otomotifnya dan pada akhirnya akan meningkatkan kapasitas ekspornya.

Kedua, dengan memperoleh ToT yang relevan dan kemampuan memproduksi alutsista modern dan berteknologi tinggi di Indonesia, Jakarta akan mampu memperkuat otonomi strategisnya melalui program modernisasi pertahanan.

Oleh karena itu, kemitraan yang sedang berlangsung dengan Prancis akan dibenarkan. Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly mengunjungi Indonesia pada Februari 2022, sementara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Maret lalu.

Baca Juga:Pakar: Hepatitis Akut Menginfeksi Manusia Melalui Pernafasan dan Saluran CernaIran Ajak Dunia Peringati Hari Al-Quds Internasional Dukung Palestina

Sementara itu, Kepala Strategi Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis, Alice Guitton, berada di Jakarta pada bulan April untuk mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekan Indonesia, menekankan pentingnya kedua negara untuk bekerja sama di tingkat strategis.

Dalam perspektif ini, dengan rencana Kementerian Pertahanan untuk mengejar rencana peningkatan jangka panjang, kesepakatan pengadaan pertahanan tentu bisa menjadi cara – meskipun bukan satu-satunya cara – bagi negara untuk memperkuat otonominya. Di tengah ketidakpastian geopolitik baik di tingkat regional maupun internasional, otonomi strategis menjadi salah satu faktor yang sangat penting bagi Indonesia untuk memperkuat perannya dalam politik internasional.

Secara lebih luas, otonomi strategis dapat membantu negara dalam melindungi kepentingan dan kedaulatannya, serta memastikan bahwa Indonesia dapat mengandalkan dirinya sendiri, terutama di saat krisis.

Anastasia Febiola S. adalah analis riset bidang pertahanan di PT Semar Sentinel Indonesia. Pandangan yang diungkapkan di sini adalah miliknya sendiri.

0 Komentar