Menantang Calon Presiden Baru Dengan Kemampuan Mengelola Isu-Isu Hegemoni Internasional

Menantang Calon Presiden Baru Dengan Kemampuan Mengelola Isu-Isu Hegemoni Internasional
0 Komentar

Dalam konteks konstelasi hegemoni yang menempel para pemimpin negara ,kita mengambil contoh di Indonesia di mana saat ini dibawah kepemipinan Presiden Jokowi. Sejauh mana perumusan pencapaian kekuatan hegemoni sebagai bagian strategi yang komprehensif dalam tata kelola pergaulan internasional.

Penulis mencoba menganalisa pengelolaan isu hegemoni Presiden Joko Widodo dengan memberikan contoh bagaimana Presiden Jokowi melakukan pengelolaan kebijakan strategi nasional untuk kebutuhan hegemoni kawasan. Proyek pindah ibu kota baru / IKN yang dicanangkan dan sudah diresmikan pembangunannya oleh Presiden Jokowi adalah salah satu pencapaian baru bangsa ini untuk meraih simbol hegemoni Indonesia atas kekuasaan hegemoni asing? Disebutkan IKN sebagai kebangkitan baru atas wujud pencapaian kesempurnaan kesejahteraan dan kedaulatan menyeluruh teritorial indonesia.

Tindakan dan keputusan presiden disebutkan sebagai tindakan strategis mengambil peran maksimalnya dalam wilayah regional dan internasional dengan menunjukkan Indonesia sanagt berkemampuan membangun peradaban baru di wiayah baru dengan memanfaatkan kekuatan ekonomi dan sumbe rdaya manusia serta kekayaan alam. Secara penuh sebagai negara berdaulat berkeyakinan menuju Indonesia menjadi salah satu negara kuat dunia.

Baca Juga:KM Permata Asia GT 1381 Bermuatan 2.300 Ton Semen Tenggelam di Laut BimaMajelis Rakyat Papua Barat Minta Ungkap Jaringan Pemodal Besar Tambang Emas Ilegal di Manokwari dan Pegunungan Arfak

Bisakah tindakan presiden dikatakan sebagai bagian perluasan hegemoni nusantara dikancah forum internasional dan seluruh rakyat Indonesia telah menerima mandat untuk meneruskan cita-cita pendiri bangsa menuju kemakmuran yang merata dan berkeadilan sosial ?

Pertanyaan dan jawaban sesungguhnya ada di calon presiden dan rakyat yang memilihnya di tahun 2024. Jokowi akan segera habis masa jabatan sebagai negara dan pemerintahan 2024. Sudah tidak ada waktu untuk mewujudkan Indonesia dengan kewilayahan hegemoni yang hebat dan berpengaruh . Dukungan politik lemah,komposisi birokrasi sudah saling menyelamatkan diri sendiri dan ditinggalkannya para pendukung militan serta partai politik koalisinya. Jokowi lebih fokus menyelesaikan program kerja nyata sesuai janji saat kampanye presiden 2019. Jokowi juga harus bertanggung jawap pada proses transisi estafet kepemimpinan nasional melalui penyelenggaraan pemilu 2024 yang jurdil .

Setidaknya apa yang telah dilakukan presiden seperti prestasi menjadi Presiden G20 , kelak akan diwariskan presiden baru terpilih akan menjadi modal Indonesia menuju besar. Rakyat Indonesia akan memilih dan memutuskan calon pemimpin Indonesia agenda nadional pilpres dan pileg tahun 2024 .Cita- cita negara dengan kedaulatan penuh dengan pengaruh hegemoni, sepenuhnya ditangan rakyat Indonesia sebagai keputusan politik kekinian. (*)

0 Komentar