Memilih Pemimpin Yang Memberi Tauladan

Memilih Pemimpin Yang Memberi Tauladan
Ilustrasi
0 Komentar

SALAH SATU kunci untuk memperkuat demokrasi adalah dengan membangun budaya demokrasi yang mengakar. Tentu dibutuhkan tauladan dari seorang pemimpin agar terjadi transformasi budaya politik di tanah air.

Secara umum, pemimpin yang ideal dalam membangun budaya demokrasi adalah pemimpin yang berintegritas, bermoral, dan berwawasan luas.

Pemimpin yang berintegritas memiliki kejujuran, konsistensi, dan komitmen yang tinggi terhadap nilai-nilai demokrasi.

Baca Juga:Real Count KPU Pukul 21.00 WIB: Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Raih 6.454.152 SuaraLaman Web KPU Terkena Ratusan Juta Serangan Denial of Service (DOS)

Pemimpin yang berbasis pada moralitas memiliki rasa keadilan, kesetaraan, dan kepedulian terhadap rakyat.

Pemimpin yang punya wawasan luas memahami sejarah, budaya, dan politik Indonesia, serta memiliki pengetahuan tentang demokrasi di negara lain.

Pemimpin dengam kriteria seperti itulah yang diharapkan bisa membawa transformasi budaya politik. Kalau kata Pak Ustad Ade mah Minadzulumati Ilannuur (dari kegelapan menuju dunia yang terang), atau kata Dosen Eksentrik era tahun 90-an, Pak Ernan Arno Amsari, Aufklarung alias Enlightenment.

Jika dikaitkan dengan Pilpres 24 yang sudah di depan mata, saya sebagai orang awam mungkin boleh berharap para pemilik hak pilih kita bisa memilih kandidat yang bisa membimbing dan memberi tauladan menuju masyarakat dengan budaya politik tercerahkan.

Setidaknya, kandidat seperti itu bisa dilihat dari prilakunya yang menghormati konstitusi dan hukum. Mereka tidak bertindak sewenang-wenang dan selalu mengikuti aturan yang berlaku.

Sang kandidat juga selalu menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi seperti toleransi, musyawarah mufakat, dan penghargaan terhadap perbedaan pendapat.

Dia lapang dada dalam menerima kritik dan mau menggunakan kritik dari orang lain untuk memperbaiki diri.

Baca Juga:Deklarasi Kemenangan AMIN Lawan Kecurangan Pemilu 2024Prabowo Subianto Pidato Kemenangan Sebut Sejumlah Tokoh, Saat Titiek Soeharto Ada Pendukung Teriak CLBK

Kandidat idaman itu, mau memberikan ruang bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Mereka tidak hanya mengambil keputusan sendiri, tetapi juga mendengarkan aspirasi rakyat.

Lebih penting lagi, kandidat presiden yang dipilih bisa jadi teladan dalam berperilaku dengan menunjukkan sikap yang sopan, santun, dan berakhlak mulia.

Bolehlah kita berharap, kandidat dengan keteladanan seperti ini akan mampu membangun budaya demokrasi yang mengakar dan membuat Indonesia menjadi negara yang lebih maju, adil, dan sejahtera.

Mungkin kita juga bisa melihat contoh nyata sosok pemimpin Indonesia yang dapat dijadikan teladan dalam membangun budaya demokras.

0 Komentar