Mars Kuno Ternyata Planet Basah, Lantas Kenapa Sekarang Tidak?

Mars Kuno Ternyata Planet Basah, Lantas Kenapa Sekarang Tidak?
Mars dalam warna asli, diambil oleh Misi Mars Emirates pada Agustus 2021. Kredit: Kevin M. Gill
0 Komentar

Kondisi Air Mars dan Eksplorasi Masa Depan

Penelitian pengisian ulang air tanah di Mars dapat membantu para ilmuwan membatasi kondisi iklim yang mampu menghasilkan curah hujan di Mars. Para ilmuwan turut menyarankan rezim air yang sangat berbeda di Mars dibandingkan yang ada di Bumi saat ini.

“Air tanah bukanlah proses yang besar, sehingga ada faktor lain yang berperan. Faktor ini yang mungkin dapat memperbesar limpasan air atau kesimpulan lain bahwa hujan di Mars tidak terlalu deras. Ini merupakan perbedaan mendasar dalam konsepsi kita tentang air di Bumi,” ucap Hiatt.

Berdasarkan model yang bermacam-macam dan catatan geologi, para peneliti menemukan rata-rata tingkat pengisian ulang air tanah sebesar 0,03 milimeter per tahun sudah menjadi ukuran paling sesuai.

Baca Juga:Polisi Belum Simpulkan Penyebab Bunuh Diri Satu Keluarga di Apartemen Penjaringan Akibat Pinjaman DaringJadwal dan Cara Mudik Gratis Kapal Laut Kemenhub

Hiatt menyatakan bahwa pemahaman aliran air tanah di Mars dapat membantu menyediakan informasi lokasi penemuan air saat ini.

Selain itu, informasi lokasi air tanah juga dapat membantu pencarian tanda-tanda kehidupan purba, mencoba mempertahankan penjelajah manusia, atau membuat bahan bakar roket untuk kembali ke Bumi.

“Temuan aliran air tanah di Mars penting untuk membantu mengidentifikasi wilayah Mars yang paling meyakinkan untuk menemukan tanda-tanda kehidupan lampau,” ucap Dmitri Titov, Ilmuwan Proyek Mars Express ESA, dikutip dari laman ESA. (*)

0 Komentar