Mantan Kasatreskrim Polres Jaksel Ungkap Adanya Intervensi dari Ferdy Sambo Saat Pengusutan Kematian Brigadir J

Mantan Kasatreskrim Polres Jaksel Ungkap Adanya Intervensi dari Ferdy Sambo Saat Pengusutan Kematian Brigadir J
Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Ridwan Soplanit bersaksi di PN Jakarta Selatan. (Ikbal)
0 Komentar

Namun pada saat itu pihaknya terkendala pengambilan barang bukti dan saksi oleh Propam Polri. Ia menuturkan pihaknya tidak berpikir akan ada intervensi sehingga hal tersebut menjadi alasan kenapa tidak menyita CCTV sejak awal olah TKP.

Padahal, kata dia, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan sudah merencanakan untuk mengambil CCTV pos satpam sejak awal. Tetapi mereka masih fokus mengolah TKP dalam rumah dinas Ferdy Sambo.

“Penyitaan DVR CCTV pos satpam sudah masuk dalam perencanaan, setelah dari dalam rumah Ferdy Sambo. Kita melakukan metode spiral, nanti semakin meluas,” kata Ridwan Soplanit.

Intervensi Ferdy Sambo saat penyidik menginterogasi Bharada E

Baca Juga:Mantan Perdana Menteri Pakistan Ditembak Saat Demonstrasi, Kena Kaki Imran KhanJPU Minta Hakim Tetapkan Kodir Sebagai Tersangka, ART Ferdy Sambo Ini Dinilai Berbelit dan Berbohong

Ajun Komisaris Polisi Rifaizal Samual, anak buah Ridwan, juga mengaku sempat mendapatkan intervensi langsung dari Sambo. Hal itu terjadi saat Rifaizal memeriksan Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E yang disebut Sambo terlibat tembak menembak dengan Brigadir Yosua. Rifaizal mengaku mendapatkan teguran dari Ferdy Sambo karena dianggap memeriksa Richard terlalu keras.

“Kamu jangan kencang-kencang nanyanya ke Richard, dia sudah bela keluarga saya. Kalau kamu nanyanya begitu, dia baru mengalami peristiwa membuat psikologisnya terganggu. Bisa ya?” ujar Rifaizal menirukan teguran dari Sambo.

Berita Acara Pemeriksaan mantan Kepala Biro Pengamanan Internal Polri, Brigjen Hendra Kurniawan juga sempat menguak soal adanya intervensi dari Ferdy Sambo tersebut. Hendra yang hadir ke TKP bersama Kepala Biro Provos Polri, Brigjen Benny Ali, mengaku mendapat perintah agar kasus itu ditangani oleh timnya. Menurut Hendra, Sambo saat itu beralasan karena kasus ini menyangkut harkat martabat keluarganya. Brigadir Yosua dituding melecehkan istri Sambo, Putri Candrawathi. (*)

 

0 Komentar