MANTAN Kepala Biro Umum dan Pengadaan Kementerian Pertanian (Kementan), Maman Suherman menceritakan pengalamannya diancam oleh anak mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Kemal Redindo karena tidak meloloskan proyek untuk temannya. Proyek dimaksud nilainya mencapai miliaran rupiah.
Kemal sempat menjabat sebagai plt kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal ini diungkapkan Maman saat menjadi saksi dalam persidangan kasus dugaan korupsi di Kementan, Rabu (3/4/2024). Maman dihadirkan sebagai saksi di ruang sidang untuk terdakwa SYL, mantan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono serta Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan Muhammad Hatta.
Baca Juga:Yayasan Konsumen Muslim Indonesia Rilis Sejumlah Nama Perusahaan dengan Produk Terbukti Terafiliasi Israel, Begini Tanggapan Wasekjen MUIPernyataan Lengkap Princess of Wales, Kate Middleton: Bagi Siapa pun yang Menghadapi Penyakit ini, Mohon Jangan Putus Asa
Awalnya, jaksa pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanyakan latar belakang yang memicu ancaman dari Kemal Redindo kepada Maman.
“Bisa dijelaskan ada kejadian apa sebelum-sebelumnya Kemal Redindo di Kementan kok sampai tiba-tiba menelepon saksi menyampaikan hal ini?” tanya jaksa.
“Memang ada rencana kegiatan program. Program itu tidak bisa kita laksanakan. Program di sekretariat jenderal,” jawab Maman.
Maman menyebut Kemal Redindo ingin ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Di lain sisi, proyek tersebut masih dalam perencanaan. “Terus bagaimana kemudian muncul kalimat ‘tidak ingat saya nanti lihat saja’?” tanya jaksa.
“Akhirnya karena tidak dilaksanakan ini, makanya WA ke saya. Mengapa tidak dilaksanan oleh saya? Karena memang anggarannya tidak disetujui,” jawab Maman.
Jaksa kembali mencecar Maman soal keterkaitan Kemal Redindo dengan perencanaan proyek tersebut. Maman pun mengungkit teman Kemal.
Baca Juga:‘In His Own Write’ Ungkap Bukti Eksistensi John Lennon di Industri Hiburan DuniaTimnas Indonesia Raih Poin Penuh atas Vietnam di Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Skor Tipis 1-0
“Waktu itu saksi pada saat di WA seperti ini, saksi kan sudah mengetahui bahwa dia PNS meskipun anak menteri saat itu. Apakah disampaikan waktu itu sebenarnya dia mau mengerjakan proyek itu tetapi tidak jadi, sehingga muncul ancaman yang saksi jelaskan di BAP (berita acara pemeriksaan). Apakah dia melaksanakan pekerjaan itu?” tanya jaksa.
“Ada temannya,” jawab Maman.
“Oh temannya, dia mau mempekerjakan temannya di Kementan? Mengerjakan proyek itu. Proyek apa sih yang tidak jadi itu?” tanya jaksa.
“Waktu itu apa yah lupa. Komputer apa, internet of things (iot) artificial intelligence pertanian,” jawab Maman.