Mantan Angkatan Darat Perancis, Adrian Bocquet Ungkap Kekejaman Resimen Azov

Mantan Angkatan Darat Perancis, Adrian Bocquet Ungkap Kekejaman Resimen Azov
Adrian Bocquet © Sébastien Gurak / France Télévisions
0 Komentar

ADRIAN Bocquet, mantan tentara Angkatan Darat Prancis mengungkapkan kekejaman yang dia saksikan dilakukan Resimen Azov.

Kelompok bersenjata neo-Nazi itu beroperasi di bawah Garda Nasional Ukraina. Eropa dan media arus utama barat kini menutupi fakta kehadiran kelompok fasisme Ukraina ini.

Bocquet menghabiskan beberapa minggu di Ukraina, membantu mengirimkan peralatan dan pasokan medis ke berbagai sektor konflik.

Baca Juga:Indra Permatasari Hamil 5 Bulan, Arie Kriting: Selamat Datang Nona, Telah Resmi Jadi Keluarga Besar Orang ButonMama Dahlia Ibunda Kiki Farrel Meninggal Dunia Usai Berjuang Melawan Kanker Usus

“Di sana, di tempat itu saya melihat kejahatan perang. Saya melihat banyak kejahatan perang,” kata Bocquet.

“Satu-satunya kejahatan yang saya lihat selama hari-hari saya di sana dilakukan oleh pasukan Ukraina,” lanjut Bocquet, berbicara kepada Sud Radio awal pekan ini.

Sputniknews.com mengutip wawancara Adrian Bocquet di saluran bincang kanal radio tersebut.

Bocquet mengaku menghabiskan beberapa minggu di negara itu untuk membantu pengiriman bantuan kemanusiaan medis ke rumah sakit dan panti asuhan.

Tapi sebagian bantuan ini berakhir di tangan militer Ukraina.

“Saya melihat tentara Rusia yang ditawan, diikat dan dipukuli habis-habisan…” bebernya.

Mereka dibawa (ke tempat penahanan) dalam kelompok tiga atau empat dengan minibus,” kata Bocquet.

“Setiap prajurit yang keluar dari minibus menerima tembekan senapan Kalashnikov di lutut. Mereka yang mengaku sebagai perwira ditembak di kepala,” imbuh mantan prajurit Prancis itu.

Baca Juga:Alami Sakit Tak Biasa, Iqlima Kim Jalani Rukiah, Begini Penuturan LengkapnyaMasalah Besar di Penghujung Masa Jabatan Jokowi, Rocky Gerung: Tak Kaget Dengar Ada Pihak Dongkel Airlangga Hartarto

“Ketika saya kembali ke Prancis, saya sangat terkejut dengan apa yang dikatakan orang-orang yang diundang di acara TV itu,” lanjutnya.

“Ada jurang pemisah antara apa yang saya lihat dan dengar di TV dan apa yang saya lihat di tempat. Bagi saya itu menjijikkan,” kata Bocquet.

Relawan tersebut mengatakan dia melihat pejuang Resimen Azov beroperasi di seluruh negeri, dengan ciri khas tambalan emblem gaya Nazi mereka menonjol.

“Saya sangat terkejut Eropa masih memberikan senjata kepada kekuatan yang dalam pandangan saya adalah neo-Nazi, yang memiliki lambang neo-Nazi,” kata Bocquet.

“Kami tidak membicarakannya. Ini adalah lencana SS yang ditunjukkan di seluruh Ukraina, di mana-mana,” imbuh Bocquet.

“Tidak ada seorang pun di Ukraina yang khawatir tentang ini, sementara kami mempersenjatai mereka dengan senjata Eropa. Mereka pergi dan melakukan kejahatan perang, saya melihatnya sendiri,” tambah pria Prancis itu.

0 Komentar