Makam Habib Husin Alaydrus di Masjid Luar Batang, Mengapa Dikeramatkan?

Makam Habib Husin Alaydrus di Masjid Luar Batang, Mengapa Dikeramatkan?
Makam Habib Husin bin Abu Bakar Alaydrus di Masjid Luar Batang. Habib Husin bin Abu Bakar Alaydrus adalah ulama dari Hadramaut yang menetap di Batavia untuk berdakwah
0 Komentar

JAKARTA memiliki sejumlah makam yang dikeramatkan. Biasanya makam yang dikeramatkan adalah makam seorang ulama atau pahlawan. Makam Habib Husin bin Abu Bakar Alaydrus di Masjid Luar Batang adalah satu dari sekian banyak makam yang dikeramatkan karena banyak peziarah yang berburu karomah Habib Husin.

Tidak dipungkiri, banyak masyarakat yang masih mengkeramatkan makam karena dianggap memiliki kelebihan berupa kesaktian. Sehingga makam-makam tersebut banyak diziarahi orang. Tujuannya pun macam-macam, cepat dapat jodoh, murah rezeki, sampai mendapatkan keturunan. Para peziarah yang datang ke di Makam Habib Husin pun tidak hanya warga Jakarta, ada yang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, bahkan dari Madura.

Makam Habib Husin yang meninggal tahun 1756 Masehi awalnya berada di samping masjid. Namun karena perluasan saat ini makam Habib Husin berada di bagian dalam masjid.

Pertanyaannya, mengapa makam tersebut sampai dikeramatkan banyak orang?

Baca Juga:Arus Balik: Jalur Pantura Hingga Jalan Arteri Karawang Terpantau Padat Malam IniHilang 4 Hari Usai Pamit Buang Air Kecil, Anggota Polisi Tak Sadar Tanpa Busana Tangan Terikat, Ulah Makhluk Gaib Gunung Kota?

Dikeramatkannya makam tersebut memang bukan tanpa sebab. Habib Husin yang merupakan ulama asal Hadralmaut, Semenanjung Arab datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam. Ketika berlayar dari Hadramaut, ia sempat bermukim di Gujarat, India. Karena alasan inilah mengapa agama Islam di Indonesia disebut dibawa oleh ulama dari Gujarat, bukan dari Semenajung Arab.

Saat tiba di Nusantara, Habib Husin mendirikan pemukiman di Luar Batang dan mulai berdakwah. Namun, kegiatan dakwah Habib Husin membuat VOC gerah. Sebab saat itu VOC datang tidak hanya menjajah dan mengeruk kekayaan alam Indonesia, melainkan menyebarkan agama mereka, Kristen.

Pusat pemerintahan VOC yang saat itu ada di Benteng Batavia, sekarang di Jalan Tongkol, membuat VOC putar otak. Mereka pun mencari cara menghentikan dakwah Habib Husin.

Satu cerita yang mahsyur adalah saat VOC memberikan uang sogokan kepada Habib Husin, uang itu justru dilemparkannya ke dalam laut. Perwakilan VOC itu pun bertanya kepada Habib Husin mengapa uang yang diberikan untuk menghentikan dakwahnya di tanah Batavia justru dibuang ke luar.

Namun Habib Husin berkata jika uang itu dikirimkan kepada ibunya di Hadramaut. Tidak percaya, VOC lalu mencoba membuktikan dengan mengirim utusan ke Hadramaut. Ternyata, uang itu memang sampai ke tangan ibu Habib Husin.

0 Komentar