Legalkan Hate Speech di Facebook dan Instagram kepada Rusia, Ini Alasan Meta

Legalkan Hate Speech di Facebook dan Instagram kepada Rusia, Ini Alasan Meta
Twitter Nick Clegg
0 Komentar

PERUSAHAAN induk Facebook, Meta Platforms Inc, pada Jumat, 11 Maret menyatakan bahwa perubahan sementara dalam kebijakan kontennya, hanya untuk Ukraina. Ini diperlukan untuk memungkinkan pengguna di negara itu dalam menyuarakan penentangan terhadap serangan Rusia.

Pernyataan itu muncul setelah pemerintah Rusia membuka kasus pidana setelah Meta mengatakan akan mengizinkan posting hate speech seperti “kematian bagi penjajah Rusia”, di platform Facebook dan Instagram

Jaksa Rusia meminta pengadilan di negara itu untuk menuding raksasa teknologi AS itu sebagai “organisasi ekstremis,”. Regulator komunikasi di negeri beruang merah itu mengatakan akan membatasi akses ke Instagram mulai 14 Maret. Facebook mengatakan keputusan itu akan memengaruhi 80 juta pengguna di Rusia.

Baca Juga:Mahfud MD: PNS, Pejabat Pemerintah dan Pejabat Negara Jangan Makan Uang RakyatDian Sastrowardoyo, Senyum Manisnya Bikin Gemas Kini Belajar Jadi Ibu

“Sebuah kasus kriminal telah dimulai … sehubungan dengan seruan ilegal untuk pembunuhan dan kekerasan terhadap warga Federasi Rusia oleh karyawan perusahaan Amerika, Meta, yang memiliki jejaring sosial Facebook dan Instagram,” kata Komite Investigasi Rusia, seperti dikutip Reuters.

https://twitter.com/nickclegg/status/1502349805221126144?s=20&t=6XUOgdHxpspem8o5yfuHaw

Komite bertanggung jawab langsung kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin. Tidak jelas apa konsekuensi dari kasus pidana itu, mengingat Facebook dan Instagram sendiri sudah dibatasi oleh pemerintah Rusia sejak pekan lalu.

Presiden Meta Global Affairs, Nick Clegg, menanggapi tindakan pemerintah Rusia dengan pernyataan tweet yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut bertujuan untuk melindungi hak berbicara sebagai ekspresi pembelaan diri yang bereaksi terhadap invasi ke Ukraina. Mereka juga menegaskan bahwa kebijakan tersebut hanya berlaku untuk Ukraina.

“Jika kami menerapkan kebijakan konten standar kami tanpa penyesuaian apa pun, kami

sekarang akan menghapus konten dari warga Ukraina biasa yang mengungkapkan perlawanan dan kemarahan mereka pada pasukan militer yang menyerang, yang akan dianggap tidak dapat diterima,” tulis Clegg.

“Kami tidak bertengkar dengan orang-orang Rusia. Tidak ada perubahan sama sekali dalam kebijakan kami tentang ujaran kebencian sejauh menyangkut orang-orang Rusia,” tambahnya.

Baca Juga:Jalan-Jalan ke Kotanya Gibran, Kini Ada Tempat Nongkrong Baru Bernama Stasiun Kopi BalapanPerang Dunia III, Joe Biden: Kami Tidak akan Berperang Melawan Rusia di Ukraina

Dua minggu setelah perang Rusia di Ukraina, juru bicara Meta mengatakan pada Kamis lalu, bahwa perusahaan tersebut untuk sementara mengubah aturannya untuk pidato politik, mengizinkan posting seperti “kematian bagi penjajah Rusia,”. Namun mereka  tidak mengizinkan seruan untuk melakukan kekerasan terhadap warga sipil Rusia.

0 Komentar