Ledakan Sumur Bor PLTP Geo Dipa, Tewaskan 1 Pekerja

Ledakan Sumur Bor PLTP Geo Dipa, Tewaskan 1 Pekerja
Screenshot video kiriman warga mengenai kondisi paska sumur bor di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa di kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, yang memunculkan gas beracun, yang telah digaris polisi, pada Sabtu (12/3/2022).
0 Komentar

Gas ini dapat terbakar dan meledak pada konsentrasi LEL (Lower Explosive Limit ) 4.3% ( 43000 ppm ) sampai UEL ( Upper Explosive Limit ) 46% ( 460000 ppm ) dengan nyala api berwarna biru pada temperature 500 derajat F ( 260 derjaat Celsius)

Berat jenis gas H2S sekitar 20 % lebih berat dari udara dengan perbandingan berat jenis H2S: 1.189 dan berat jenis udara: 1 (150 C , 1 atm). H2S dapat larut atau bercampur dengan air.

Karakteristik gas H2S  antara lain adalah jenis gas beracun, tidak berwarna, gas yang bisa terbakar atau mudah terbakar (Flammable gas) dengan nyala api biru, menghasilkan gas SO2. Gas ini juga dapat larut dalam air atau hidrokarbon

Baca Juga:Akankah Konflik Ukraina-Rusia Berakhir? Perhatikan Skenario TerakhirPasukan Muslim Chechen Kadyrov Pro Rusia, Lindungi Masyarakat Ukraina

Berat jenis gas H2S lebih berat dari udara, sehingga gas H2S akan cenderung terkumpul di tempat atau daerah yang rendah. H2S juga bersifat korosif sehingga dapat mengakibatkan karat pada peralatan logam.

PT Geo Dipa Energi sendiri adalah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi panas bumi. Saat ini, Geo Dipa Energi mengoperasikan Wilayah Kerja Panas Bumi Dieng dan Patuha yang masing-masing berkapasitas 1×55 MW.

0 Komentar