Laporan Media Asing Soroti Kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia: Seperti Kehadiran Yesus

Misa dimulai ketika Paus beranjak dari kursinya. Ia juga mengucapkan kata-kata dalam bahasa Latin dan diikuti
Misa dimulai ketika Paus beranjak dari kursinya. Ia juga mengucapkan kata-kata dalam bahasa Latin dan diikuti oleh umat yang hadir dengan mengucapkan \"Amen.\" Pool via REUTERS/Dita Alangkara
0 Komentar

MEDIA asing kembali menyoroti kedatangan Pemimpin Tertinggi Katolik Dunia dan Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Indonesia. Salah satunya laman Reuters dalam artikelnya berjudul “‘Like Jesus’ presence’: Over 80,000 attend Pope’s mass in Indonesia”, sebagaimana dikutip Jumat (6/9/2024).Disorot bagaimana kemeriahan misa akbar yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Disebut pula lautan manusia yang datang padahal RI merupakan negara dengan mayoritas Muslim.

“Biasanya hanya bintang rock dan presiden yang dapat memenuhi stadion nasional Indonesia tetapi pada hari Kamis, Paus Fransiskus … menarik lebih dari 80.000 penggemar ke Misa Katolik di stadion terbesar di dunia di negara dengan mayoritas Muslim,” muat laman itu.

“Acara tersebut merupakan puncak dari kunjungan Paus berusia 87 tahun itu selama empat hari di ibu kota, Jakarta, pada pemberhentian pertama dari tur 12 hari di Asia Tenggara dan Oseania, dengan kunjungan ke Timor Timur, Singapura, dan Papua,” tambahnya.

Baca Juga:Jokowi: Tanggal Pelantikan 20 Oktober, Saat Itu Bapak Prabowo Milik Seluruh Rakyat Indonesia Bukan GerindraRapat Pengesahan PKPUI Pilkada 2024 Dipercepat, Komisi II DPR: Percepatan Dilakukan agar Tak Ada Prasangka

Dimuat juga bagaimana pandangan warga yang hadir dalam misa. Dikatakan umatnya menilai kedatangannya bak kedatangan Tuhan di muka bumi.

“Kehadiran Paus seperti kehadiran Yesus,” muat Reuters mengutip seorang transgender bernama Mami Yuli.

“Mengingat pesan toleransinya yang penting, kami berharap gereja dan masyarakat dapat menilai kami secara positif,” ujarnya lagi.

Pada kesempatan itu ditulis pula bahwa misi Paus Fransiskus adalah meneriakkan pentingnya kepedulian akan perubahan iklim. Dijelaskan pula bagaimana ia bertemu dengan ulama besar RI, Imam Masjid Istiqlal, untuk mendeklarasikan hal itu.

“Umat Kristen merupakan minoritas kecil di Indonesia, sedangkan umat Muslim merupakan 87% dari populasi 280 juta jiwa. Negara Asia Tenggara ini mengakui enam agama resmi, dan kebebasan beragama tercantum dalam konstitusinya,” tambah laman tersebut lagi. (*)

0 Komentar