Lanskap Pemilihan Presiden 2024 Mulai Terbentuk: “Cermin-cermin di Dinding, Siapa yang Tercantik dari Semuanya?”

Lanskap Pemilihan Presiden 2024 Mulai Terbentuk: “Cermin-cermin di Dinding, Siapa yang Tercantik dari Semuanya?”
Khairul Fahmi
0 Komentar

Sederhananya, Harmes memahami bahwa pemasaran politik yang efektif dilakukan oleh politisi yang ingin menjawab pertanyaan besar pemilih. Agar berhasil, seorang politisi perlu mengetahui keinginan dan kebutuhan pasar, dan memproyeksikan citra politiknya sesuai dengan itu.

Menjelang Pilkada 2024, Prabowo seolah tak ambil pusing dengan segala macam rekayasa citra yang rumit lewat gimmick politik. Namun, mengingat tujuan pemasaran politik adalah untuk membangun komunikasi dengan pemilih, Prabowo harus sesekali keluar dari strategi “gimmick without gimmick” melalui penampilan berkala dan interaktif di hadapan publik, setidaknya melalui media.

Jika ini bisa dilakukan secara efektif, tidak sulit membayangkan elektabilitas Prabowo bisa sepenuhnya diubah menjadi kemenangan pemilu. “Kebanyakan orang tidak menyukai kerumitan. Mereka lebih suka dunia menjadi sederhana,” kata Catherynne M Valente, seorang penulis Amerika. Ini sesederhana itu. (*)

Baca Juga:Krisis Perubahan Rezim yang Diatur Amerika di PakistanUmat Islam di China Tetapkan Idul Fitri 1443 Hijriah, 3 Mei

Khairul Fahmi adalah salah satu pendiri Institute for Security and Strategic Studies (ISESS). Beliau meraih gelar Sarjana Ilmu Politik dari Universitas Airlangga, Surabaya. Ketertarikannya pada masalah pertahanan dan keamanan semakin kuat ketika dia masih kuliah. Setelah lulus, ia membentuk kelompok riset yang menekankan pada isu-isu keamanan dan strategis dengan beberapa teman universitasnya pada tahun 2001. Fahmi juga memiliki semangat jurnalisme. Ia adalah seorang jurnalis di Radio Elshinta dan redaktur pelaksana untuk media online lensIndonesia.com hingga tahun 2013, kemudian ia memutuskan untuk fokus mengelola ISESS.

0 Komentar