Kontroversi 17 Bongpay Jadi Penutup Selokan, Ini Pelajaran yang Bisa Diambil

Kontroversi 17 Bongpay Jadi Penutup Selokan, Ini Pelajaran yang Bisa Diambil
Momen pembongkaran bongpay (batu nisan) Tionghoa yang viral jadi tutup selokan di Semarang. Foto diunggah Sabtu (16/3/2024). (dok. Kelurahan Jomblang Semarang)
0 Komentar

SEBANYAK 17 batu nisan (bongpay) bertuliskan aksara China viral di media sosial karena dijadikan penutup selokan di Jalan Saputan Raya, Jomblang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Salah satu video yang viral diunggah akun X (Twitter) @niwseir. Dalam video, terlihat baru nisan itu berjajar menutup selokan di depan rumah warga. Kemudian ada juga foto surat dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Jawa Tengah terkait pemakaian Bong Pay atau batu nisan itu.

“Dan terjadi lagi. Setelah kuburan tionghoa jadi tempat selfie/tiktokan atau apalah itu, kini batu nisan kuburan tionghoa dicuri dan dijadikan penutup selokan dan kuburannya dijadikan pembuangan sampah. Yang lucu? Warga tionghoa malah mau bangunkan tempat pembuangan permanen 😭,” tulis akun tersebut.

Baca Juga:Teka-teki Keberadaan Tali Terikat di Tangan Korban Bunuh Diri Satu Keluarga di Kawasan Penjaringan4 Faktor Mahalnya Harga Beras Sulit Turun, Bulog: Tunggu Perhitungan Resmi

Dewan Pakar Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Dewi Susilo Budiharjo mengatakan sebenarnya tidak berharap masalah tersebut viral karena ia yakin warga tidak salah karena tidak tahu benda apa yang mereka pakai untuk penutup selokan.

“Sebenarnya harapannya tidak viral. Saya yakin warga tidak salah,” kata Dewi, di Semarang, Minggu 17 Maret 2024.

Ia menjelaskan video yang beredar di kanal media sosial sebenarnya video dua tahun lalu ketika ada peneliti yang membahas soal peranakan Tionghoa di Semarang. Maka Dewi heran kenapa viral sekarang.

“Ada orang yang meneliti peninggalan peranakan Tionghoa. Dia temukan Bongpay. Sudah dishare di Youtube dua tahun lalu. Kenapa viral hari ini? Harapannya keviralan itu harus dihentikan,” jelas Dewi.

Menurutnya perlu ada edukasi lagi ke warga karena bisa saja Bongpay itu jadi sejarah masuknya warga Tionghoa ke Semarang.

“Bisa jadi acuan kapan orang Tionghoa masuk ke Semarang, harapan bunda (Dewi) jangan sampai viral. Kita seduluran semua,” tegasnya.

PSMTI Jateng memang sempat menyurati Pemkot Semarang soal Bongpay tersebut. Dan Dewi mengapresiasi katanya sudah ada penggantian penutup selokan dari pemerintah kota.

Baca Juga:Antisipasi Sakit Radang Tenggorokan, Jaga Kecukupan Air Minum di Malam Hari Selama RamadanPolisi Kesulitan Mengungkap Kasus Satu Keluarga Diduga Bunuh Diri di Kawasan Penjaringan

“Akan dikumpulkan. Untuk jadi sebuah prasasti jejak kenangan karena keluarganya tidak teridentifikasi,” katanya.

Diketahui, jejeran batu dengan panjang bervariasi antara 40cm-75cm dan lebar 15cm-25cm tersebut diduga adalah nisan milik orang Tionghoa.

0 Komentar